Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TANGIS Maskhun Hidayat, 48, pecah saat bertemu dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. Dia memeluk erat Yaqut yang juga tak kuasa membendung air matanya.
Setelah beberapa saat momen haru tersebut berlangsung, Maskhun pun mengungkapkan kebahagiaannya dapat bertemu dengan Gus Yaqut, sapaan akrab Ketum GP Ansor, yang merupakan pimpinannya dalam berkiprah di Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Maskhun ialah anggota Banser di Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Kemiring Ilir, Sumatra Selatan, yang bernazar (janji kepada diri sendiri) untuk berjalan kaki menuju Jakarta jika Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Nazar itu kini telah ia tunaikan.
"Nazar ini sebagai ungkapan syukur atas terpilihnya Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf sebagai Presiden dan Wapres. Saya bahagia sudah dapat mewujudkannya. Semoga Presiden dan Wapres terpilih dapat mengayomi, melindungi semua golongan," ungkapnya, di Kantor PP GP Ansor Jakarta, Minggu (21/7) siang.
Selain bernazar berjalan kaki ke Ibu Kota, Maskhun juga berkeinginan bertemu langsung dengan Gus Yaqut, Ketum PP GP Ansor, yang merupakan pimpinannya di Banser. Kesempatan itu baru terlaksana hari ini karena saat tiba di Jakarta dan mengunjungi Kantor GP Ansor beberapa hari lalu, Gus Yaqut tengah berada di Mesir untuk mengukuhkan kepengurusan PC GP Ansor Mesir.
"Saya kembali bersyukur bisa bertemu langsung dengan Gus Yaqut, pimpinan tertinggi Banser. Sebelumnya saya juga sudah bertemu langsung dengan Kiai Ma'ruf dan Ketum PBNU Kiai Said (Aqil Siroj). Saya juga menyampaikan harapan untuk dapat bertemu dengan Pak Jokowi," harapnya.
Gus Yaqut menyatakan kekagumannya atas tekad kuat Maskhun menunaikan nazar tersebut.
Baca juga: Koalisi Jokowi Siapkan Paket Pimpinan MPR
"Ini bukan soal jalan kakinya. Ini lebih karena tekad yang kuat, keikhlasan, dan niat yang luar biasa dari sahabat Maskhun. Kalau tidak punya tekad, keikhlasan, dan niat, nazar ini tidak akan terwujud. Dulu ada tokoh nasional yang juga bernazar jalan kaki dari Jogja ke Jakarta, tapi sampai hari ini tidak terjadi," kata Gus Yaqut.
Menurut dia, nazar dari Maskhun ini memiliki pesan tersirat yang harus ditangkap semua komponen bangsa, yakni pertarungan politik tak seharusnya menceraiberaikan warga bangsa.
"Kita ini sejak dari dulu hidup dalam perbedaan itu sudah biasa. Masak hanya karena beda pilihan politik lantas pecah. Tidak boleh. Mari hidup bersama kembali dalam keberagaman, berbeda-beda tapi tetap satu untuk Indonesia," ucapnya.
Gus Yaqut berharap, kontestasi sudah usai.
"Saatnya bersama membangun Indonesia dalam harmoni. Untuk itu mari kita jaga Indonesia dari segala potensi yang akan memecah belah bangsa. Ansor dan Banser akan selalu teguh pada prinsip dan nilai-nilai kebenaran. Jangan takut kepada cacian, bully-an. Asal semua atas restu para kiai, jalan saja," ujarnya. (RO/OL-1)
Persija mempunyai pemain yang tidak ber-KTP DKI Jakarta di antaranya adalah Stefanus Alua (Papua), Danny Saputra (Depok), Tony Sucipto, Sandi Sute, dan Nugroho Fatchur Rochman.
Osas sudah mengetahuin latar belakang capres 2019 dan tahu siapa yang akan dipilih
Persija berikan kesempatan untuk pemain menggunakan hak suara pada 17 April
United ingin memperkuat lini belakang mereka dan de Ligt dianggap bisa menjadi solusi yang dibutuhkan tim saat ini.
PEMILU 2019 akan segera digelar. Penyelenggara pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu pun dituntut untuk menyiapkan pesta demokrasi tersebut dengan sebaik mungkin. Persiapan yang matang amat diperlukan.
WAKTU pemilihan presiden/wakil presiden dan anggota legislatif tinggal tiga minggu lagi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved