Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

JK : Jangan Hanya Terpukau Dengan Istilah Smart City

 Dero Iqbal Mahendra
17/7/2019 20:12
JK : Jangan Hanya Terpukau Dengan Istilah Smart City
Pameran IISMEX 2019 yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut diharapkan mampu menghadirkan 20.000 pengunjung.(MI/PIUS ERLANGGA)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kepada para kepala daerah agar jangan hanya terpukau dengan istilah kota cerdas (smart city). Teknologi hanya merupakan alat, para pengguna alatlah yang memberikan perbedaan.

"Apa itu kota cerdas, ialah memaksimalkan pemakaian teknologi untuk pengelolaan kota," tutur Jusuf Kalla dalam pembukaan IISMEX 2019 di JCC Jakarta, Rabu (17/7).

Wapres mencontohkan penggunaan teknologi dalam penataan kota. Misalnya dengan pengelolaan sampah menjadi listrik, jalan dikelola lebih lebar dengan trotoar jalan, lalu lintas diatur agar tidak macet, air yang lebih bersih di masyarakat serta layanan layanan masyarakat lainnya.

Namun Jusuf Kalla mengingatkan bahwa teknologi tidak akan memiliki arti jika penggunanya yang dalam hal ini kepala daerah tidak cerdas. Sebab menurut Wapres teknologi hanya merupakan alat atau instrumen.

"Kota cerdas hanya dapat terealisasi oleh Bupati atau Wali Kota yang cerdas. Apapun peralatan maupun teknologinya tanpa ada pemimpin Walikota atau Bupati yang cerdas tidak akan tercapai kota cerdas," tutur Jusuf Kalla.

Oleh sebab itu menurut Jusuf Kalla smart city bukan diartikan penuhnya komputer di kantor Wali Kota atau Bupati. Meski teknologi dapat dibeli, kecerdasan untuk menggunakannya harus muncul dari kemampuan Wali Kota dan Bupati untuk mengelola berbagai teknologi yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Teknologi itu dapat dibeli, tetapi inovasi, kecerdasan itu berasal dari upaya dan kemampuan masing masing. Oleh sebab itu yang penting dikembangkan adalah Walikota cerdas dan warga kota yang cerdas," terang Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menyebutkan tanpa ada masyarakat yang cerdas, smart city juga tidak akan terwujud sebab teknologi hanya sebatas alat. Wapes pun menekankan pemda jangan hanya terpaku kepada teknologi, pemda juga harus mencerdaskan warganya dan bersinergi untuk menciptakan kota yang cerdas.

"Walaupun segala macam peralatan ada tetapi kalau warga kota masih buang sampah seenaknya, melanggar lalu lintas seenaknya maupun antre tidak teratur, kota itu akan tidak cerdas, Jadi jangan hanya terpaku dengan teknologi," tutur Jusuf Kalla.

"Teknologi itu adalah alat, yang memakai alat itu lah yang harus cerdas. Anda semua dapat menjadi cerdas dengan inovasi," imbuh Jusuf Kalla.

Baca juga: Kalsel Kembangkan Konsep Smart City

Konsep kota cerdas sendiri merupakan bagian dari meningkatkan ekonomi yang adil bagi masyarakat. Untuk itu, diperlukan inovasi dan inisiatif Pemerintah Daerah untuk memaksimalkan potensi daerahnya masing-masing.

"Usaha Pemerintah Daerah untuk mengembangkan ekonomi daerah, memberikan inisiatif, tentu bagian yang penting untuk kemajuan kita semua. Meningkatkan kemakmuran yang adil hanya dengan seluruh masyarakat dapat bagian dari kemajuan ekonomi itu sendiri. Semua itu dapat terwujud melalui Pemda yang inisiatif dan inovatif, itulah kota cerdas," jelas Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla membuka Indonesia Internasional Smart City Expo and Forum (IISMEX) Jakarta 2019. IISMEX merupakan kegiatan pameran dan forum yang menampilkan konsep serta inovasi sistem perkotaan yang mengintegrasikan teknologi digital guna membangun sebuah kota yang dapat berkinerja dengan baik.

Misalnya dalam pelayanan penduduk, ekonomi, pemerintahan, mobilitas dan lingkungan hidup, sehingga akan membuat kota tersebut menjadi lebih efektif, efisien, aman, nyaman, sejahtera, ramah lingkungan dan layak huni (sustainable).

Dalam pembukaan acara tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menkominfo Rudianto, Plt. Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, dan sejumlah pejabat kementerian/lembaga terkait. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya