Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JUBIR Millenial Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Garda Maharsi menyatakan bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto kemarin menyiratkan beberapa makna politik. Pertemuan kedua pemimpin bangsa yang berlangsung di gerbong Moda Raya Terpadu (MRT) tidak hanya menunjukkan apresiasi Prabowo terhadap kemajuan pembangunan infrastuktur.
Lebih dari itu, Garda menilai, sikap duduk bersebelahan dan berbincang akrab kedua mantan Capres ini dalam satu gerbong MRT yang sama, juga menyimbolkan bahwa Ketum Gerindra tersebut sudah berada dalam satu gerbong dengan Presiden Jokowi. Dalam konteks menyongsong maju Indonesia ke depan.
"Yang bisa kita tangkap ya artinya Prabowo memang sudah siap satu gerbong dengan kita. Apalagi dalam keterangannya, Prabowo juga mengucapkan bahwa jika dibutuhkan akan siap membantu Pak Jokowi. Sudah jelas itu arahnya. Prabowo akan satu gerbong dengan kita," ujar Garda pada Minggu (14/7).
Sikap patriot dan ksatria yang berani ditampilkan Prabowo tersebut, lanjut Garda, juga menyiratkan bahwa Prabowo telah melangkah maju, menanggalkan seluruh manuver-manuver politiknya saat kontestasi Pilpres 2019 lalu.
"Jadi satu gerbong ini juga tandanya Prabowo sudah siap meninggalkan pembisik-pembisiknya yang suka memanfaatkan politik identitas. Sudah siap meninggalkan kekolotan, menuju tujuan baru yaitu keterbukaan dan persatuan bangsa. Jangan sampai sikap itu dikotori oleh statement-statement yang memperkeruh dari anak buahnya," tukas politisi muda PDIP tersebut.
baca juga: Ajax Tinggalkan De Ligt
Oleh karena itu, tambah Garda, sikap demikian diharapakan dapat menjadi suri teladan yang baik bagi seluruh elemen bangsa untuk kemudian bersama-sama bersatu membangun Indonesia yang maju, adil, dan makmur.
"Yang tegak lurus sama Pak Prabowo, ayo naik ke gerbong. Karena kita sudah siap kerja dan berangkat bareng menuju Indonesia Maju yang Adil dan Makmur, tentu saja dengan bergandengan tangan," tutup Garda. (OL-3)
Kedua kontestan Pilpres 2019 telah bertemu, saling rangkul, dan menyampaikan ungkapan persahabatan.
Kompetisi telah usai, suara rakyat sudah menentukan, waktunya Indonesia kembali bersama menata hari depan.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo harus berjalan alami demi keutuhan dan persatuan rakyat Indonesia pascapilpres. Karena itu, tidak perlu terlalu dipaksakan oleh pihak mana pun
Kalau hanya perbedaan pendapat dan pandangan dalam kaitan pilihan politik, rekonsiliasi tidak diperlukan.
Rekonsiliasi mestinya dilandasi kesadaran bersama untuk menyatukan kembali masyarakat yang terbelah dalam pilpres, tidak disertai embel-embel tertentu.
Saat keduanya bertemu, para penumpang langsung berteriak histeris sembari mengangkat gawai masing-masing
Seandainya perjumpaan digelar di Istana atau di kediaman Prabowo, tentu akan ada jarak warga biasa dengan elite.
Meski ada sengketa, prosedur konstitusional telah menyediakan ruang untuk melaporkan kepada Bawaslu tentang sengketa kecurangan
Kalangan pedagang di kawasan Kota Tua Jakarta sempat khawatir peristiwa kerusuhan sebagaimana terjadi di 988 kembali terulang.
NL merupakan mantan pegawai keuangan di perusahaan milik korban sekaligus otak pembunuhan berencana.
Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan Muhammadiyah salah satu pengusung sidang ibat untuk rekonsiliasi.
Bisa jadi ada yang sebagian orang kecewa karena yang tidak menyukai bangsa ini tenteram dan damai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved