Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Rancangan penerapan e-rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) disambut baik oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera. Penerapan e-rekapitulasi yang rencananya akan mulai diimplementasikan pada Pilkada serentak 2020 mendatang.
"Ide menarik. Bisa mulai didetailkan idenya," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (5/7).
Sebelumnya, Komisioner KPU Viryan Aziz mengatakan usulan penerapan e-rekap akan diajukan pada rapat dengar pendapat Senin (8/7) di Komisi II DPR RI. Mardani pun menyambut baik usulan tersebut akan disampaikan KPU pada RDP pekan depan.
"Paling baik memang kita segera buat evaluasi menyeluruh proses pemilu. Setelah selesai urusan sengketa Pileg di MK, Komisi II buat RDP (rapat dengar pendapat) bersama KPU, Bawaslu dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelengggara Pemilu) untuk evaluasi proses pelaksanaan Pemilu Serentak 2019," jelas Mardani.
Jika rencana penerapan e-rekapitulasi tersebut disetujui Komisi II dan pemerintah, tidak ada lagi proses rekapitulasi secara manual berjenjang pada pemilu berikutnya. Namun, untuk pemungutan suara, KPU masih menetapkan secara manual.
"Bisa mulai diuji cona sejak awal dan karena itu revisi UU Pemilu (7/2017) menjadi urgen. (Setuju) soal rekapitulasinya melalui elektronik, tapi (nyoblos suara) tetap datang ke TPS," tandas Mardani. (OL-9)
Gaya berpikir Nietzsche setali dua uang dengan cara hidup dan pikir seorang IGK Manila.
Gunjingan banyak orang bahwa NasDem adalah partai pragmatis, lagi medioker, sebenarnya dilandasi dua alasan mendasar.
Babak baru dimulai pada 1 Agustus 2025, saat Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti kepada Ongen sebagai bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
MEDIA digital, terkhusus platform Twitter atau X, telah menjadi arena utama pertarungan wacana politik mengenai Papua dalam dua pemilu terakhir.
Tugas negara adalah menyelenggarakan kehidupan bersama yang berkeadilan dan menyejahterakan warganya.
Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya perilaku masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama soal isu-isu politik dan pemerintahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved