Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SEKJEN Partai NasDem Johnny G Plate, menegaskan, komitmen partainya dalam mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Johnny menyebut tak ada urusan dukung mendukung dengan jatah menteri.
"Kami tanpa syarat, secara komitmen jangka panjang agar berhasil. Bahkan di titik tertentu mengambil risiko politik, risiko elektoral sekali pun, untuk bangsa," kata Johnny di Kompleks DPR RI, Senayan, Rabu (3/7).
Ia mengatakan partainya konsisten tak menitipkan nama tokoh untuk menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf. Sebab, NasDem tidak pernah meminta kursi menteri.
"Kita enggak pernah ngasih nama untuk Pak Jokowi, kami yakin pak Jokowi selalu rasional dan realistis dalam memilih," ujar Johnny.
Baca juga: Presiden PKS: Rekonsiliasi Bagi-Bagi Kursi Menyakiti Rakyat
Menurutnya, sikap partainya murni penghormatan pada hak prerogratif presiden. Namun bukan berarti NasDem tidak mempunyai kandidat yang cocok.
Johnny menyebut partainya punya banyak profesional yang siap jadi menteri. Tapi prinsip pihaknya tak bisa digeser, yakni menyerahkan seluruh penggagasan menteri kepada Presiden terpilih Joko Widodo.
Dia yakin, Jokowi sudah sangat matang mencari nama, sampai nantinya mengumumkan dengan para ketua umum partai.
"Kami mempunyai banyak (yang siap jadi menteri) dan biasanya Pak Jokowi usai memilih baru disampaikan oleh ketum partai," tutur Johnny. (Medcom/OL-1)
Adi mengatakan berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo cukup tinggi.
Kafe-kafe kembali ramai, dan para pembeli memadati pasar yang telah dibuka kembali.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai posisi PDIP tidak cukup kuat bersuara di parlemen karena kalah dari sisi jumlah.
PDI Perjuangan dikenal memiliki rekam jejak baik saat berada di luar pemerintahan selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mereka mengumpulkan semua elemen masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap adanya pemerintahan baru yang akan memimpin Kota Depok lima tahun ke depan.
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menekankan soal posisi partainya di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Surya juga mengajak para kader untuk berpikir waras.
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved