Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jika Hanya Gerindra dan PKS, Oposisi tidak Ideal

Antara
02/7/2019 16:15
Jika Hanya Gerindra dan PKS, Oposisi tidak Ideal
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri).(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

PENGAMAT politik Yusa Djuyandi menilai kerangka checks and balances tidak berjalan ideal, apabila hanya Gerindra dan PKS yang menjadi oposisi di parlemen.    

"Jika oposisi hanya PKS dan Gerindra, bisa dipastikan kebijakan pemerintah akan mudah lolos di parlemen. Sebab komposisinya tidak mampu mengimbangi eksekutif yang mayoritas akan didukung banyak partai," kata Yusa saat dihubungi, Selasa (2/7).    

Pernyataan Yusa itu menyikapi peluang Demokrat dan PAN selaku partai pengusung Prabowo di Pilpres 2019, untuk bergabung dengan koalisi partai pendukung Jokowi.        

Baca juga: Gerindra Tuntut Rekonsiliasi Untungkan Prabowo

Yusa mengatakan, dalam kerangka check and balances yang baik, idealnya ada 45% kursi yang dimiliki partai nonpendukung pemerintah di parlemen.    

Dia mengatakan, apabila Demokrat, PAN, Gerindra dan PKS tetap menjadi oposisi dalam pemerintahan mendatang, kerangka check and balances dapat menjadi ideal.        

"Namun, jika melihat komunikasi politik yang dibangun Demokrat dan PAN bekakangan, ada kemungkinan kedua partai itu bergabung ke dalam koalisi Jokowi sehingga menyisakan Gerindra dan PKS sebagai oposisi di parlemen," kata dia. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik