Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PARTAI Keadilan Sejahtera (PKS) mengatakan berharap partai-partai koalisi Adil Makmur pendukung Prabowo-Sandiaga mau bersatu menjadi barisan oposisi. Dengan begitu, fungsi pengawasan untuk mewujudkan demokrasi yang sehat dapat terwujud.
"Kami di Partai Keadilan Sejahtera khususnya akan memustuskan tentu melalui mekanisme musyawarah majelis syuro, tetapi saya pribadi mendapat banyak masukan dari pendukung PKS dan pendukung Prabowo hendaklah seluruh koalisi 02 bertransformasi menjadi kekuatan oposisi yang kritis dan konstruktif," ujar Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, di gedung DPR, Jakarta, Senin, (1/7).
Mardani mengatakan saat ini tanpa adanya partai baru yang bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi, kekuatan mereka dalam hal suara dan kursi sudah mencapai sekitar 60%. Bila kembali bertambah, ia khawatir akan tidak ada kontrol yang maksimal terhadap kerja-kerja pemerintah.
"60% besar, biarkan Pak Jokowi dengan 60%-nya mendapat mandat 5 tahun. Kita transformasi Koalisi Adil Makmur menjadi kekuatan penyeimbang yang mengontrol jalannya pemerintahan," ujar Mardani.
Baca juga: Airlangga Ajak Ketua DPD Golkar Bertemu Jokowi
Sementara itu, pakar hukum tata negara, Juanda, mengatakan melihat ada gejala-gejala beberapa partai koalisi Prabowo yang akan meninggalkan barisan oposisi. Setidaknya PAN dan Demokrat, telah menyatakan tak menutup peluang untuk bergerak ke koalisi pendikung Jokowi.
"Kalau terjadi ada pergerakan ke gerbong lain misalnya tinggal 2, maka saya kira ini sangat tidak balance. Sehingga persentase tinggal 80%--20% atau persentasenya hanya 78 % dan 22% ini tidak seimbang," ujar Juanda.
Perbandingan tersebut dikatakannya hampir tidak mungkin bisa berfungsi sebagai penyeimbang dan pengontrol yang maksimal. Khususnya di parlemen.
"Seharusnya 4 atau 5 dari partai yang mendukung bapak Prabowo kemarin tetap konsisten menjadi penyeimbang dan ini saya kira bagus dan elok dalam rangka pendidikan politik untuk generasi kita selanjutnya," ujar Juanda. (OL-4)
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengungkapkan suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan enam ketua umum (ketum) partai koalisi pemerintah dipenuhi canda tawa.
Kabar mengenai pertemuan antara Presiden Jokowi dan para ketua umum partai koalisi pemerintahan dibenarkan Waketum PAN Viva Yoga Mauladi. Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Selasa ini.
Dia menekankan pilihan NasDem terhadap Anies Baswedan merupakan kemerdekaan sikap dan pilihan yang tidak ada hubungannya dengan koalisi pemerintahan.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir warna biru sebagai penyebab kekalahan Timnas Kroasia melawan Argentina.
Adi menekankan selama mendukung Jokowi, NasDem selalu menujukan loyalitasnya. NasDem tidak pernah melayangkan protes atau mengkonfrontasi kebijakan Jokowi.
Sejauh ini, dia menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan dari waktu ke waktu meskipun masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved