Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEKRETARIS Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan dinamika politik pascapemilu serentak 17 April 2019 biasa terjadi dimanapu. Ada pihak yang kecewa dan belum terima kekalahan lalu mencoba membuat gerakan menghasut rakyat.
Hasto memastikan hal tersebut tidak efektif karena bertentangan dengan kultur bangsa yang cinta damai, toleran dan memiliki tradisi musyawarah dalam menyelesaikan setiap perbedaan.
"Politik nasional aman dan terkendali. Demikian halnya sistem dan mekanisme hukum negara, mampu menindak siapapun yang mengganggu ketertiban umum," ujar Hasto melalui keterangan resmi, Senin (20/5).
Ia pun mencontohkan pemilu sudah berjalan dengan baik, buktinya rakyat hadir ke TPS secara masif dan penuh kegembiraan. Partisipasi yang tinggi menunjukkan prinsip kedaulatan rakyat bekerja dengan baik.
"Partisipasi pemilih mencapai di atas 80%. Itulah yang menjadi basis legalitas dan legitimasi tertinggi kepemimpinan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin," tuturnya.
Baca juga: Jelang Penetapan Pemilu, Polda Banten Pantau Mantan Napi Teroris
Hal tersebut menjadi dasar kepercayaan PDIP tentang kondisi yang terjadi saat ini merupakan bagian pendewasaan demokrasi. Mereka yang mau bertindak inkonstitusional, lanjut Hasto, akan berhadapan dengan hukum negara dan kekuatan rakyat itu sendiri.
PDIP tidak akan melakukan konsentrasi massa pada 22 Mei 2019.
"Massa riil itu ya rakyat sendiri, itulah kekuatan penopang kekuasaan yang sejati. Puncak rekapitulasi nasional tersebut harus menjadi bagian instrumen peningkatan peradaban demokrasi Indonesia," pungkasnya.(RO/OL-5)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved