Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Gubernur NTB Jadi Imam Salat Magrib Para Tokoh Muda Indonesia

Mediaindonesia.com
16/5/2019 09:30
Gubernur NTB Jadi Imam Salat Magrib Para Tokoh Muda Indonesia
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjadi imam salat magrib pada acara silaturahim tokoh muda Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5).(Ist)

GUBERNUR Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah, mendapat kehormatan untuk memimpin salat berjemaah para tokoh muda Indonesia yang hadir dalam 'Silaturahmi Bogor untuk Indonesia' di Museum Balai Kirti Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5) sore.

Sejumlah tokoh muda yang hadir antara lain, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Wali Kota Tanggerang Selatan, Airin Rachmi Diany, dan Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Bima Arya selaku tuan rumah, mengutarakan latar belakang pemikiran yang menjadi pendorong digelarnya pertemuan para tokoh muda Indonesia tersebut.

Bima menegaskan, para tokoh tersebut berasal dari latar belakang politik yang berbeda-beda, namun semua melebur dalam komitmen yang sama untuk mendorong kemajuan Indonesia. Karenanya, dalam pertemuan, topik yang dibahas pun tidak mengarah pada hal-hal yang menajamkan perbedaan.

"Jadi tidak ada bicara-bicara yang menjurus perbedaan. Kadang-kadang saya lupa, Pak Zul (Gubernur NTB) ini partainya apa. Mas Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) ini sekarang partainya apa? Tapi kepemimpinannya, sikapnya, kita hafal," ujar Bima.

Suasana pertemuan juga semakin cair dengan serangkaian agenda bersama yang mempererat persatuan di antara para tokoh tersebut. Selain berbuka bersama, para tokoh juga menyempatkan salat magrib berjemaah. Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, menjadi imam salat berjemaah tersebut.

"Setelah buka tadi kita salat berjemaah dipimpin oleh Gubernur NTB, yang qomat Gubernur Jawa Tengah. Suasana menjadi lebih sejuk," ujar Bima.

Bima juga menjelaskan sejumlah poin penting yang menjadi benang merah pertemuan tersebut. Poin pertama adalah semua tokoh yang hadir, dipersatukan oleh pandangan kecintaan terhadap Indonesia dan keinginan menjaga perdamaian di Indonesia.

"Kita ingin Indonesia yang damai. Seluruh pembicaraan tadi, diwarnai oleh semangat optimisme bagaimana membangun Indonesia dengan cara yang damai, kebersamaan," ujarnya.

Poin kedua, para tokoh muda tersebut berdiskusi terkait kondisi Tanah Air hari ini pasca-Pemilihan Umum Presiden 2019.

Terhadap topik ini, semangat semua tokoh yang hadir sama. Semangat tersebut adalah menghormati seluruh mekanisme prosedural yang saat ini tengah berjalan di Pilpres 2019.

Kalau pun ada persoalan hukum, para tokoh juga bersepakat untuk mempercayakan kepada aparat penegak hukum.

Poin ketiga dalam pertemuan tersebut berkaitan dengan keberlanjutan dan upaya mengembangkan semangat pertemuan ini.

"Kita juga membangun gagasan ke depan, yaitu fokus kepada gagasan-gagasan kebangsaan. Fokus kepada nation building. Banyak gagasan untuk kita mengedukasi rakyat Indonesia agar semuanya siap untuk berdemokrasi secara sehat. Banyak gagasan ide ke depan," ujarnya.

Di masa yang akan datang, semua pihak sepakat untuk terus mempertahankan silaturahim, dan memperluas jaringan yang telah terbangun saat ini.

Pertemuan-pertemuan ini juga tidak hanya dibatasi saja dalam konteks politik, tapi juga di dalam banyak hal. Tujuannya untuk membagikan optimisme dan harapan Indonesia yang lebih baik.

 

Baca juga: Sepuluh Pemimpin Muda Serukan Perdamaian

 

"Kami juga menyepakati selama hari-hari menjelang 22 Mei nanti, untuk mengokohkan kebersamaan kita, meminimalisir ruang-ruang yang memungkinkan terjadinya perpecahan. Kita menunggu proses yang berjalan sesuai dengan konstitusi.

Kita hormati apapun sebagai keputusan dalam konteks konstitusi. Kita melihat harus diserahkan dalam proses hukum positif di Indonesia," ujarnya.

Bima menegaskan pula harapan agar pertemuan ini tidak berhenti hanya sampai di kesempatan tersebut.

"Ada semangat untuk terus berlanjut ke daerah," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, mengutarakan, bagi NTB, kehadiran Gubernur bersama deretan tokoh muda terkemuka di Indonesia ini menjadi kesempatan emas untuk mengomunikasikan kemajuan NTB di bawah kepemimpinan tokoh muda.

Sekaligus, ini merupakan pengakuan bahwa Gubernur NTB merupakan satu tokoh muda yang diperhitungkan di pentas nasional. Sebagai tokoh muda, Gubernur kelahiran Sumbawa Besar, 18 Mei 1972 ini memang telah menorehkan pencapaian dalam banyak hal.

Sejak SMA, sosok yang akrab disapa Bang Zul ini telah meraih banyak prestasi akademis maupun nonakademis. Pada 1989, ia terpilih mewakili NTB pada kompetisi pertukaran pelajar antara Indonesia-Australia.

Selama setahun, Bang Zul bersekolah di Darwin High School di Darwin dan di Sadadeen Secondary College di Alice Springs. Pengalaman bersekolah di negara lain membuat ia terkesan dan lebih terpacu untuk menjelajahi dunia.

Di jenjang perguruan tinggi, Bang Zul pun meraih banyak hal. Salah satunya, diangkat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Universitas Indonesia, atau yang sekarang akrab disebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.

Sebelum terjun ke politik pada 2004, Bang Zul meraih pengakuan sebagai Peneliti Muda Terbaik Indonesia (bidang ekonomi dan manajemen) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Sederet prestasi diperolehnya di dunia penelitian. Ia pernah menjadi Senior Research Fellow, Kennedy School of Government, Harvard University di Amerika Serikat, menjabat sebagai Direktur Riset Pascasarjana Fakultas Ekonomi UI dan diberi kepercayaan sebagai Pemimpin Program Extension Fakultas Ekonomi UI.

"Pada 2004, saat usianya baru 32 tahun, Bang Zul terpilih sebagai Anggota DPR RI dan kembali terpilih untuk dua periode berikutnya sebelum mencalonkan diri dan terpilih sebagai Gubernur NTB di Pilkada 2018 lalu," tandasnya.  (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya