Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
ANGGOTA Tim Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Sahroni mengatakan saat ini pihaknya belum memutuskan akan melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pelanggaran kode etik dan dugaan kecurangan yang dilakukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
"Terkait dengan proses hukum dan hak paslon tim BPN kami akan menempuh segala cara hukum, norma yang diatur. Bagaimana kita bicara ke DKPP, kan belum tahu putusannya apa," kata Sahroni ketika ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (15/5).
Sahroni mengatakan hingga saat ini pihaknya belum melaporkan ke DKPP, karena selama ini KPU telah mengakui kesalahan yang BPN temukan. Salah satunya, kata ia, ketika adanya salah input data C1 di Situng KPU.
Baca juga: KPU Sumsel Tantang BPD Prabowo Lapor DKPP
"KPU mengakui kesalahannya, KPU juga menyampaikan menyadari, kalau sudah sadar mau dipertahankan apa lagi," kata Sahroni.
Sahroni mengatakan salah input data C1 merupakan kesalahan fatal dan hasilnya di rekapitulasi Situng KPU merugikan pihaknya. Maka dari itu, pihaknya mewanti-wanti KPU agar tak lagi melakukan kesalahan yang berujung pada dugaan kecurangan.
"Adanya kesalahan input dan Situng KPU itu kan termasuk penggiringan opini juga, bahkan C1 ada yang dipalsukan juga," kata Sahroni. (OL-7)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved