Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, poin-poin yang diajukan sebagai bukti sidang praperadilan Romahurmuziy, tersangka dugaan jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama keliru.
"Pada prinsipnya kami yakin dari permohonan dan bukti di sidang bahwa sejumlah point yang diajukan RMY itu keliru. Sehingga kami berharap pada putusannya menolak praperadilan ituatau setidaknya untuk tidak menerima, sehingga penyidikan ini akan terus berjalan," ungkap juru bicara KPK, Febri Diansyah, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/5).
Menyoal tentang materi penyidikan yang dibongkar oleh jaksa penuntut umum KPK di persidangan, Febri mengatakan, itu hanya sebagian kecil dari fakta yang ada.
"Itu hanya sebagian kecil dari fakta dan bukti yang kami pegang. Nanti bukti yang jauh lebih besar tentu kami sampaikan di proses persidangan," imbuh Febri.
Baca juga: KPK Masih Cermati Putusan Hakim untuk Menyidik Menpora
"Praperadilan ini kami harus membeberkan bukti-bukti pada hakim bahwa proses penyelidikan dan OTT itu dilakukan secara sah, berdasarkan bukti permulaan cukup. Sehingga kita yakin dugaan korupsi didukung bukti yang cukup," sambungnya.
Sementara materi yang disampaikan oleh pihak Romi, menurut Febri akan masuk dalam perkara pokok yang akan diuji di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Sementara putusan praperadilan akan dilakukan pada Senin (13/5) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan nanti.
"Informasinya kalau tidak Senin itu ya Selasa minggu depan. Tapi sepenuhnya tergantung dari jadwal di PN Jaksel ya," tutur Febri. (OL-1)
Dana yang besar dapat memengaruhi berbagai aspek dalam partai, seperti proses pencalonan, kampanye, dan bahkan pembentukan koalisi dalam pemilu mendatang.
PPP akan sulit untuk kembali melenggang ke Parlemen Senayan pada Pemilu Legislatif 2029 mendatang apabila tidak dipimpin oleh sosok yang tidak kuat dan tidak memberikan pengaruh.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy mengaku mendengar ada upaya pemenangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang melibatkan aparat.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy mengaku mendengar modus memindahkan perolehan suara dari beberapa partai politik ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
silang pendapat petinggi PPP soal gabung ke koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merupakan bagian dari strategi daya tawar posisi untuk bisa masuk ke pemerintahan selanjutnya.
WAKIL Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa (EA) siap menghadiri panggilan Bareskrim Polri pekan depan terkait laporannya dalam kasus dugaan pencemaran nama baik oleh Muhammad Romahurmuziy.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved