Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PROSES penghitungan manual atau real count yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mencapai angka 47,53% dari total 813.350 TPS. Dari perolehan sementara diketahui pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Amin masih unggul dibandingkan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.
Meski telah hampir setengah dari total suara dihimpun KPU, masyarakat dinilai masih harus bersabar hingga seluruh suara dihimpun. Perubahan masih mungkin saja terjadi dalam proses penghitungan selanjutnya.
"Kalau kemungkinan (berubah) tetap saja ada. Karena dua hal itu suaranya masih belum masuk semua, dan yang menjadi patokan hasil akhir adalah hasil hitung manual yang masih berjalan," ujar peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadil Ramadhani, saat dihubungi, Minggu, (28/4).
Fadil mengatakan, signifikan atau tidaknya perubahan yang mungkin terjadi, sangat tergantung sebaran wilayah yang tersisa dan belum masuk dalam data perhitungan KPU. Itu karena setiap daerah memiliki kepadatan dan perolehan suara yang bervariasi.
"Signifikan atau tidaknya di Situng KPU, mesti dilihat proporsinalitas sebaran daerah dari suara yang masuk. Karena ada beberapa daerag yang pemilih padat, ada yang jarang. Dan itu akan sangat berpengaruh terhadap signifikan atau tidaknya hasil penghitungan," ujar Fadil.
Baca juga: Situng KPU untuk Pileg Capai 17,72%, PDIP Teratas NasDem Keempat
Mantan Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay, mengatakan bahwa perubahan hasil penghitungan masih sangat mungkin terjadi. Itu karena metode penghitungan manual yang dilakukan KPU dilakukan tidak mematok pada perwakilan wilayah.
"Karena di metode KPU itu mana data yang masuk ya itu yang digunakan untuk ke data mereka yang sekarang sudah 47% itu. Tidak menggunakan metode perwakilan provinsi atau wilayah gitu," ujar Hadar.
Dengan begitu kemungkinan terjadi perubahan masih sangat besar. Masyarakat diminta untuk bersabar menunggu proses penghitungan benar-benar rampung.
"Jadi jangan dulu klaim kemenangan, kawal terus proses yang masih berjalan di tingkat kecamatan saat ini. Agar kalau ada kecurangan lebih mudah diprosesnya," ujar Hadar. (OL-1)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved