Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AGUS Mulyadi, 53 anggota KPPS di TPS 38 Kelurahan Karawang Kulon, Karawang, Jawa Barat meninggal dunia pada Sabtu (20/4) sekitar pukul 19.00 Wib. Agus Mulyadi menjadi salah satu daftar baru pahlawan demokrasi yang meninggal dunia saat bertugas pada Pemilu 2019 ini. Sebelum hari pencoblosan pada Rabu (17/4), Agus terjatuh di rumahnya dan mengalami cedera pada bagian punggung. Namun, sakit yang dideritanya tak ia rasakan. Ia enggan diganti menjadi anggota KPPS.
"Kami sempat tawarkan ke Pak Agus, untuk diganti. Tetapi beliau katakan jika dirinya masih sanggup untuk menyelesaikan tugasnya," kata salah satu rekan anggota KPPS lainnya, Roni Juanda,55 kepada Media Indonesia usai pemakaman Agus, Minggu (21/4).
Di TPS Agus bertugas, terdapat 232 daftar pemilih tetap (DPT). Saat itu kondisi Agus memang masih kurang sehat. Ia bekerja mulai dari pembukaan TPS hingga pukul 21.00 WIB.
"Memang kondisinya sudah kurang sehat, tetapi Pak Agus tetap ingin menyelesaikan tugasnya. Hingga kami meminta agar ia beristirahat pada pukul 21.00 WIB," katanya.
Akan tetapi, seusai pulang dari TPS, kondisi Agus memburuk dan tutup usia dengan meninggalkan istri dan tiga anak.
"Pak Agus ini memang berpengalaman menjadi panitia KPPS. Ia sudah sekitar 3 sampai 4 kali jadi petugas," lanjutnya.
Dalam kesehariannya, Agus bekerja serabutan dan istrinya adalah ibu rumah tangga. Sedangkan anaknya masih menjadi tanggungan tinggal satu orang yang masih duduk di sekolah menengah atas.
"Pemilu serentak, merupakan tugas yang paling berat. Dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Sebetulnya saya juga sedang sakit gagal ginjal dan harus menjalankan cuci darah. Tetapi demi mensukseskan pemilu, kami siap karena kami ditunjuk untuk menjalankan tugas negara," ungkap Roni.
Ia mengakui kapok dengan sistem pemilu saat ini. Pekerjaan berat yang mereka pikul tidak sebanding dengan honor yang diberikan.
Kehilangan anggota KPPS, meyebabkan duka mendalam Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang, Miftah Farid. "Kami KPU Karawang mengucapkan duka yang mendalam. Saat ini sudah ada dua anggota KPPS yang meninggal seusai menuntaskan tugasnya dalam pemilu," ujar Miftah.
Ia mengakui beban pemilu serentak bagi anggota KPPS ini sangatlah berat. Pasalnya, mereka harus bekerja keras hingga 24 jam untuk menghitung surat suara. Ditambah dengan adanya tekanan mental.
"Saat ini honor yang mereka terima hanya Rp500 ribu. Kemudian tidak adanya asuransi untuk mereka. Kami akan sampaikan laporan-laporan ini, agar menjadi bahan pertimbangan untuk pemangku kepentingan mengambil kebijakan," katanya. (OL-3)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved