Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

BPN Pertanyakan Salah Input Data ke Situng KPU

Rahmatul Fajri
19/4/2019 19:07
BPN Pertanyakan Salah Input Data ke Situng KPU
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi Andre Rosiade(MI/Susanto)

JURU bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade mempertanyakan perihal kesalahan input data blanko C1 pada Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng).

"KPU ada salah input, tapi lucunya kalau salah input kenapa Pak Prabowo terus yang salah input? Kalau salah input itu random, ada Pak Jokowi, ada Pak Prabowo," kata Andre, ketika ditemui pada acara syukuran kemenangan di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).

Andre mengatakan hal tersebut menjadi perhatian bagi pihaknya dan ia telah mendapatkan laporan dari relawan dan pendukung dari berbagai daerah.

"Kami mendapatkan informasi berdasarkan laporan masyarakat, masyarakat yang punya suara di TPS, C1 TPS, mereka cek di situng KPU sesuai gak inputnya? Nah, ini yang akan kami lakukan terus, kami mengajak masyarakat, mari kita kawal," kata Andre.

Baca juga : KPU : 9 TPS Diketahui Salah Input Data ke Situng

Sementara itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz mengungkapkan ada sembilan TPS di beberapa daerah yang diketahui salah menginput data entri jumlah suara pilpres ke dalam Situng KPU.

"Dapat kami sampaikan dengan siang ini kita mengidentifikasi ada kekeliruan entri data oleh operator Situng di daerah. Total ada 9 TPS," ungkapnya saat ditemui di Gedung KPU, Menteng, Jakarta, Jumat (19/4).

Viryan mengatakan KPU mendesain Situng sebagai alat bantu informasi Publik terkait dengan hasil pemilu. KPU, kata ia, menggunakan dua cara teknis, situng scan dan situng entri.

Viryan mengatakan apabila terjadi perbedaan, maka mekanisme yang ada situng scan dan entry itu akan dikoreksi. Ini bentuk transparansi dan keterbukaan dari KPU.

Situng sudah 4 kali digunakan. Mulai dari pemilu 2014 Pilkada serentak 2015, Pilkada serentak 2017 dan terakhir Pilkada serentak 2018. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik