Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Prabowo Gunakan Simbol Agama

Dero Iqbal M
10/4/2019 09:10
Prabowo Gunakan Simbol Agama
Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla.(MI/Lina Herlina)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menyebut setiap calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2019 sama-sama ingin merebut suara pemilih dari umat Islam. Hal yang membedakan ialah cara kampanye setiap peserta Pilpres 2019.

Calon presiden petahana Joko Widodo mencoba merebut suara pemilih Islam dengan menggandeng Ketua nonaktif Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin.

Adapun calon presiden Prabowo Subianto cenderung menggunakan simbol-simbol agama yang sangat keras untuk merebut simpati umat Islam.

"Itu dua-duanya memakai strategi yang sama, tapi caranya berbeda," ujar JK.

JK tak mau berkomentar banyak soal surat yang dilayangkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden keenam RI itu sebelumnya mengkritik kampanye akbar capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga di Gelora Bung Karno, Jakarta, yang dinilai hanya mementingkan kelompok tertentu dan rawan menimbulkan perpecahan.

JK menilai surat itu urusan internal kubu Prabowo-Sandi. Namun, isi surat itu secara keseluruhan cukup bagus. Persatuan harus tetap dijaga di tengah-tengah kemajemukan masyarakat Indonesia ini.

"Surat Pak SBY ini sebagai pemimpin bagus, walaupun juga dalam kampanye orang mengambil, punya strategi-strategi sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Jadi strategi umum kedua calon itu, strategi islami, pemilih Islam," ucap dia.

SBY melayangkan surat yang mengkritisi kampanye Prabowo-Sandiaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 7 April 2019.

SBY menuturkan konsep kampanye itu seolah hanya mewakili kelompok tertentu. SBY tidak ingin ada kesan eksklusif untuk menggaungkan kelompok dengan basis agama tertentu.

"Menurut saya, apa yang akan dilakukan dalam kampanye akbar di GBK itu tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif. Melalui sejumlah unsur pimpinan Partai Demokrat, saya meminta konfirmasi apakah berita yang saya dengar itu benar," ujar SBY dalam surat yang ditulisnya di Singapura, Sabtu, 6 April 2019.

"Cegah demonstrasi apalagi show of force identitas, baik yang berbasiskan agama, etnik serta kedaerahan, maupun yang bernuansa ideologi, paham, dan polarisasi politik yang ekstrem," lanjut SBY dalam surat yang disampaikannya kepada Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsudin, Wakil Ketua Umum Syarief Hasan, dan Sekjen Hinca Panjaitan.

Ingatkan
Di sisi lain, Ketua Barisan Kader (Barikade) Gus Dur, Yenny Wahid, mengimbau semua pihak agar tidak menggunakan bendera Nahdlatul Ulama (NU) sebagai alat kampanye.

Imbauan tersebut disampaikan Yenny di sela-sela menghadiri doa bersama untuk pemenangan Jokowi-Amin yang diselenggarakan Komunitas Srikandi Indonesia (KSI) di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, kemarin. "Imbauan ini berlaku untuk paslon 01 dan 02," jelasnya.

Yenny mengatakan NU tidak pernah melarang warganya untuk menyalurkan aspirasi politik. Akan tetapi, NU tidak boleh dibawa ke ranah politik praktis.

"Bendera NU kita sama-sama menjaga kesakralannya, jangan dipakai untuk kampanye," tukas Yenny. (FR/WJ/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik