Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Kibarkan Bendera NU Saat Kampanye, Bukti Sandiaga Tidak Paham NU

RO
06/4/2019 19:06
Kibarkan Bendera NU Saat Kampanye, Bukti Sandiaga Tidak Paham NU
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno saat mengibarkan bendera NU dalam kampanyenya di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (4/4)(Istimewa)

PENGIBARAN bendera Nahdlatul Ulama pada kampanye akbar Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Lumajang, Kamis (4/4) silam, menunjukkan ketidaktahuan Sandiaga terhadap NU.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen atau yang akrab disapa Gus Nabil menilai, Sandiaga Uno tidak memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama.

Menurut Gus Nabil, saat momentum pemilihan umum seperti ini, merebutkan suara warga Nahdliyin menjadi sangat penting. Banyak calon, baik presiden maupun legislatif, yang berlomba-lomba mendapatkan simpati dan suara dari warga Nahdliyin dengan berbagai cara.

Baca juga: NU Protes Sandiaga Kibarkan Bendera NU Saat Kampanye

“Sehingga wajar apabila ada salah satu calon wakil presiden yang ingin merebut simpati warga NU dengan mengibarkan bendera NU saat kampanye. Kini semakin jelas, mana NU tulen dan NU agak tulen. Saya yakin ia tidak memahami betul AD/ART NU,” ujarnya.

“Namun perlu diketahui, warga NU adalah pemilih yang cerdas. Pemilih yang dapat menilai apakah wakil tersebut mewakili NU atau tidak. Tentu saja hal itu dapat dilihat dari track record masing-masing kandidat. Bagaimana seorang kandidat itu mengabdi dan berkhidmat kepada NU,” terang Gus Nabil.

Kader NU tulen, tambah Gus Nabil, pasti akan tahu bahwa organisasi besar yang didirikan oleh ulama-ulama Nusantara ini digunakan untuk apa. “Warga nahdliyin tulen pasti dapat memilah antara politik untuk NU atau NU untuk politik,” pungkas Gus Nabil.

Sebelumnya, NU Lumajang melayangkan protes keras terhadap cawapres Sandiaga Uno yang sempat mengibarkan bendera NU dalam kampanye terbuka. Menurut pengurus NU Lumajang, apa yang dilakukan Sandiaga bisa memicu gesekan horizontal.

"Kami menyampaikan bahwa tindakan pengibaran 'bendera NU' dalam kegiatan kampanye politik semacam itu adalah bentuk pelecehan kepada Jam'iyah Nahdlatul Ulama yang dapat menimbulkan gesekan horizontal di tengah masyarakat," tutur Rais NU Lumajang Husni Zuhri dalam pernyataan yang dikutip pada Sabtu (6/4).(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya