Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Ma’ruf Amin Sebut tidak Usah Takut Jadi Sadikin

M Ilham Ramadhan
01/4/2019 08:40
Ma’ruf Amin Sebut tidak Usah Takut Jadi Sadikin
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin bersama sejumlah pendukung acara menyampaikan pidato ketika berkampanye di Parkir Timur Ko(MI/ROMMY PUJIANTO)

CALON wakil presiden nomor urut 02 Ma'ruf Amin meyakini capres Joko Widodo sudah memberikan bukti selama 4,5 tahun memimpin bersama Jusuf Kalla. Pasangan itu tidak hanya memberikan janji, tetapi juga bukti.

Hal itu dikatakan Ma'ruf Amin saat melakukan kampanye dalam acara Jakarta Bersatu untuk Indonesia Maju di Parkir Timur Senayan, Jakarta, kemarin.

"Jokowi telah melakukan banyak untuk bangsa ini, bukan hanya sekadar janji, melainkan bukti. Sudah ada kartu Indonesia pintar, kartu Indonesia sehat, kartu keluarga harapan. Makanya Jokowi sekali lagi," kata Ma'ruf Amin.

Dari tiga kartu yang diluncurkan Jokowi, Ma'ruf Amin menyoroti kartu Indonesia sehat. Menurutnya, kartu tersebut dapat membantu masyarakat dan menghilangkan kekhawatiran untuk pergi berobat.

"Kartu Indonesia sehat sudah dikeluarkan sebanyak 96,8 juta. Loh kok banyak? Katanya yang miskin cuma 25 juta. Kartu itu bukan hanya untuk orang miskin, tapi juga kelompok sadikin. Sadikin itu 'sakit sedikit jadi miskin'.

Sebenarnya enggak miskin, tapi kalau sakit paru-paru, langsung miskin. Sekarang enggak usah takut jadi sadikin karena ada kartu Indonesia sehat," terang Ma'ruf Amin.

Ia juga menanggapi adanya banyak isu tidak benar yang menyerang pasangannya. Salah satunya soal akan dibubarkannya Kementerian Agama, dilarangnya azan, serta dilegalkannya zina bila Jokowi terpilih lagi.

"Sekarang presidennya siapa? Kemenag dibubarkan apa tidak? Azan dilarang apa tidak? Zina dilegalkan apa tidak? Jakarta orang-orangnya sudah pintar, yang percaya hoaks itu orang bodoh. Jadi tidak ada orang Jakarta yang percaya hoaks," ujarnya.

Selain itu, Ma'ruf Amin juga menganalogikan sosok kiai dan ulama seperti daun salam yang digunakan untuk memasak. Menurutnya, sejak dulu, menjelang pilpres maupun pilkada, ulama selalu didekati dan ketika terpilih, ulama dilupakan. Namun, tidak demikian dengan Jokowi.

"Jadi, dulu ulama kaya daun salam, ibu ibu masak pakai daun salam biar apa? Biar wangi, tapi kalau sudah matang, yang pertama dibuang apa? Daun salam. Tetapi Pak Jokowi tidak, dia tidak hanya butuh dukungannya, tapi menjadikannya sebagai wakilnya," ungkap Ma'ruf Amin.

Runut
Ma'ruf Amin juga mengomentari penampilan debat pada Sabtu(30/3) malam. Ia menilai Jokowi bisa menjelaskan program-program dengan runtut. Jokowi juga tidak terprovokasi oleh sanggahan-sanggahan Prabowo Subianto.

"Pak Jokowi itu tidak terprovokasi, dia tenang sehingga bisa menjelaskan dengan runtut program-program yang rasional, tidak meledak-ledak, tidak melompat-lompat."

Dalam debat keempat itu, Prabowo menanggapi Jokowi dengan tegas soal pembangunan. Prabowo menilai kinerja Jokowi lamban. Ma'ruf Amin menilai membangun membutuhkan proses dan tidak instan. (P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik