Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Prabowo Dinilai Terlalu Teknis Militer dan Salah Data

Putri Rosmalia Octaviyani
31/3/2019 17:45
Prabowo Dinilai Terlalu Teknis Militer dan Salah Data
TKN Jokowi-Amin(ROMMY PUJIANTO /MI)

DALAM debat keempat capres, Prabowo dinilai terlalu masuk ke dalam tugas-tugas militer. Padahal seharusnya seorang presiden nantinya lebih bisa melihat masalah secara lebih luas dan kmprehensif.

"Dalam debat ini titik beratnya adalah strategi bukan informatif. Kita lihat calon 01 mengetengahkan strateginya bukan bicara retorika. Itu poinnya. Bagaimana solusinya," ujar TKN Jokowi-Amin, Moeldoko, dalam konferensi pers di hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, (30/3).

Moeldoko mengatakan dalam persoalan pertahanan Jokowi bicara secara makro. Ia menilai itu sangat tepat karena pemimpin tidak perlu terlalu teknikal.

"Karena ada yang bertugas melihat nagaimana kedaulatan harus dipetahankan itu urusan para panglima," ujar Moeldoko.

 

Baca juga: Jokowi: Jangan Ragu Pada TNI

 

Yenny Wahid mengatakan bahwa Prabowo juga kerap salah dalam menyampaikan data. Terutama soal dana pertahanan.

Yenny mengatakan bahwa besaran dana pertahanan dari segi APBN dan GDP tidak bisa jadi tolak ukur. Kebutuhan dan kondisi setiap negara berbeda. Termasuk antara Indonesia dan Singapura.

"Bacaan data Prabowo banyak keliru. Kalau data keliru bagaimana bisa ambil keputusan strategis," ujar Yenny.

Sementara itu, BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar, menilai bahwa ini adalah debat yang sangat dikuasai Prabowo.

"Memang tema ini bagi kami prabowo banget karena memang selama hidupnya didedikasikan dalam bidang pertahanan. Nyaris semua diramu sendiri oleh prabowo, dia tidak mengonsumsi brifing yang berlebihan. Ini produk dan gagasan beliau," ujar Dahnil.

(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya