Lemhanas: Generasi Muda dan Undicided Voters Jangan Golput

Dero Iqbal Mahendra
20/3/2019 15:18
Lemhanas: Generasi Muda dan Undicided Voters Jangan Golput
(MI/Susanto)

GUBERNUR Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menghimbau kepada para generasi muda dan juga para undecided voters untuk tidak melakukan golput. Menurutnya suara dari setiap elemen bangsa ini akan menentukan nasib bangsa kedepannya.

"Kita menyadarkan kepada para undicided voters yang umumnya generasi muda bahwa walaupun memilih itu bukan kewajiban dan tidak memilih bukan merupakan pelanggaran sebagaimana di australia, tetapi sebagai warga negara yang baik harus menggunakan hak pilih, karena ini bisa memberikan perbedaan kepada hasil pemilu," tutur Agus di Lemhanas Jakarta, Rabu (20/3).

Dirinya menilai suatu perbedaan dalam preferensi pilihan sebaga suatu hal yang wajar dan merupakan hak dari warga negara. Untuk itu dirinya menghimbau agar tidak takut menyuarakan suara mereka pada hari pemilihan.

Menurut Agus jangan sampai meski memiliki preferensi tetapi tidak menggunakan hak pilihnya membuat calonnya menjadi kalah dalam pemilihan umum.

"Kalau ada golongan putih (golput) yang tidak menggunakan haknya, jangan jangan preferensi bagus untuk kepentingan bangsa yang ada dibenaknya tetapi tidak dipilih itu bisa kalah karena tidak menggunakan hak pilihnya," ujar Agus.

Dalam kesempatan tersebut Agus juga menyoroti adanya berbagai hoax yang menyebabkan naiknya suhu perpolitikan nasional. Meski menurutnya berkembangnya hoax sebagai konsekwensi logis dari pesatnya perkembangan informasi dan teknologi di dunia.

"Ada fenomena yang mungkin menjadikan saat ini berbeda dari pemilu lalu. Ada gejala atau fenomena yang munculnya semakin mengerucut dan menajam," kata Agus.

Selain itu dirinya menilai hoax saat ini telah menjadi salah satu hal yang disinergikan dengan kepentingan politik. Pihaknya melihat sejumlah penyebaran berita bohong yang umumnya dilakukan dengan memilih tema-tema yang bisa menyentuh fanatisme masyarakat.

Oleh sebab itu menurutnya penggunaan berita hoax pada pemilu 2019 bukan terjadi secara kebetulan atau diproduksi oleh pihak yang tidak mengerti persoalan. Sebaliknya, hoax itu sendiri jusru diproduksi dan dirancang oleh kelompok intelektual untuk tujuan tertentu.

"Hal itu (hoax) bukan dilahirkan oleh orang-orang bodoh atau kebetulan. Tapi bisa jadi itu memang dirancang untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti tujuan politik. Hal itu sangat mengemuka. Di satu sisi, suhu politik juga semakin meningkat," ujar Agus Widjojo.

Agus Widjojo mencontohkan, bagaimana berita hoax muncul dan sempat menyudutkan salah satu lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU. Menjelang puncak Pemilu 2019, diduga kuat sudah ada upaya mendelegitimasi KPU melalui penyebaran hoax di media sosial. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya