Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

KPU Tuding Ada Pihak yang Sengaja Mendelegitmasi

Insi Nantika Jelita
15/3/2019 19:40
KPU Tuding Ada Pihak yang Sengaja Mendelegitmasi
( MI/Arya Manggala)

KOMISIONER Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi menuturkan ada pihak yang secara sengaja berupaya secara serius melakukan serangan ke pihaknya dengan membuat narasi bahwa KPU tidak profesional dan lakukan kecurangan.

"Ada upaya sistematis dan serius mengkaitkan KPU ini tidak netral, memanipulasi sedemikian rupa membuat hoaks, seperti tujuh kontainer surat suara yang faktanya sama sekali enggak ada. Kami memgambil langkah hukum hanya isu-isu tertentu yang mengarah dan menuduh kami, deligitimasi ada di area itu," ungkapnya di Media Center, Jakarta, Jumat (15/3).

Upaya tersebut, menurut Pramono, dikerjakan oleh kelompok-kelompok yang bekerja secara profesional untuk membuat kampanye negatif.

"Kami sangat memahami bahwa di dalam kontestasi elektoral kita kan memang ada kelompok-kelompok yang memang bekerja profesional di bidang itu. Satu sisi mereka bekerja untuk menyebarkan informasi positif tentang calonnya tapi di sisi lain juga menginformasikan hal-hal negatif dari lawannya," kata Pramono.

Ia menambahkan bahwa belakangan ini serang-serangan hoaks itu bukan hanya diarahkan peserta pemilu, antar pasangan calon, tetapi disisi lain serangan itu mengarah ke KPU.

"Ini menurut saya fenomena yang agak baru dibanding pilpres 2014. Makanya kita terkaget-kaget dengan serangan ini. Pada akhirnya mau nggak mau kita harus menyiapkan diri baik dari sisi kinerja dan upaya counter dari kami," ucap Pramono.

"Memamg hoaks-hoaks itulah terlalu mudah dikonsumsi publik. Publik dalam konteks ini tidak mendapatkan informasi yang benar terkait visi misi gagasan pasangan calon, tapi yang beredar dari grup ke grup dari akun media sosial itu adalah informasi yang tidak benar itu, jadi itu itu memang sangat disayangkan," tandasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya