Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Hoaks terhadap KPU Dompleng Penyandang Disabilitas

Insi Nantika Jelita
15/3/2019 09:10
Hoaks terhadap KPU Dompleng Penyandang Disabilitas
(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

PERSATUAN Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jakarta menepis berita hoaks adanya 80% kesalahan pada templat  braille surat suara.

Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati menerima informasi.

"Jangan langsung dipercayalah, cross check dulu. Sekarang ini berita di media sosial bisa saja berita hoaks sehingga kami meminta masyarakat untuk waspada menerima berita-berita di media sosial, karena belum tentu benar," terang Wahyu kepada Media Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin.

Ketua Umum Pertuni Aria Indrawati menuturkan, dalam dua hari ini beredar pesan yang mengatasnamakan pihaknya. Pesan tersebut memberikan komentar atas templat surat suara atau alat bantu coblos untuk tunanetra mengalami kerusakan.

Adapun pesan hoaks tersebut berbunyi, 'Yang nomer urut 01 hurufnya timbul, sedangkan nomer urut 02 tidak teraba. Penyandang disabilitas kita kasihan, jumlahnya kisaran 5 jutaan.'

"Melalui pesan ini, Pertuni bermaksud menyampaikan bahwa Pertuni tidak pernah mengeluarkan statement apa pun terkait templat surat suara untuk Pilpres 2019.

Dengan demikian, pesan yang beredar mengatasnamakan Pertuni tersebut adalah hoaks," jelas Aria dalam keterangan tertulisnya.

Aria memohon pesannya disebarkan sehingga counter statement ini juga sampai pada mereka yang telah menerima hoaks tersebut.

"Sebagai organisasi, pada setiap gelaran pesta demokrasi, baik tingkat pusat maupun daerah, sikap Pertuni senantiasa netral," tandas dia.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, juga sudah membantah kabar yang menyebutkan adanya kesalahan huruf braille dalam surat suara Pemilu 2019.

Arief memastikan pembuatan surat suara untuk tunanetra telah dilakukan dengan benar. Huruf braille dibuat dengan pengawasan dan bantuan dari tim komunitas tunanetra.

"Tidak itu. Kami kan membuat surat suara itu juga dengan bantuan teman-teman tunanetra juga," ujar Arief, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, (13/3).

Arief mengatakan, persiapan soal kelayakan surat suara terus dilakukan dengan ketat, baik untuk masyarakat dengan atau tanpa disabilitas.

KPU RI, lanjut dia, menyediakan templat atau alat bantu huruf braille untuk membantu tunanetra menentukan pemilihan saat Pemilu 2019. Alat bantu itu berupa pola yang memuat huruf braille identitas peserta pemilu dalam surat suara.

Selama proses pencoblosan, mereka bisa dibantu orang lain untuk mengisi surat suara. Dalam daftar pemilih tetap (DPT), ada 1.247.730 pemilih penyandang disabilitas. (Ins/Put/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik