Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
DALAM upaya memperluas akses literasi keuangan digital yang inklusif, Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) menyelenggarakan program edukasi keuangan bertajuk "Mengenal PayLater: Solusi Keuangan Digital untuk Transaksi Cepat dan Mudah."
Acara yang digelar di Hotel Ibis Style Jatibening Bekasi ini berkolaborasi dengan Atome Finance Indonesia (Atome) diikuti oleh para penyandang disabilitas dari berbagai wilayah.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Atome dalam mendorong literasi keuangan di Indonesia, terutama bagi kelompok masyarakat yang sering kali belum mendapatkan akses informasi yang merata.
Dengan pendekatan yang interaktif dan mudah dipahami, para peserta diperkenalkan pada konsep dasar layanan PayLater, fungsi perusahaan pembiayaan, manfaat dan risiko penggunaan PayLater, serta cara menghindari risiko penipuan digital (fraud).
Acara diawali dengan sesi edukasi finansial, dilanjutkan talkshow interaktif bersama Rully Hubertus Posumah (Strategic Lead – Business & Partnership, Atome), Dewi Citrowati (Head of Compliance, Atome), dan Norman Yulian (Ketua Umum PPDI).
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas, serta bagaimana platform keuangan digital bisa dirancang lebih aksesibel dan ramah disabilitas.
"Kami percaya bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk memahami dan mengakses layanan keuangan digital. Edukasi seperti ini penting untuk membangun kepercayaan dan literasi yang kuat, termasuk di kalangan penyandang disabilitas,” ujar Dewi Citrowati.
Melalui program ini, Atome memperkuat perannya sebagai bagian dari perusahaan pembiayaan yang tidak hanya fokus pada inovasi produk, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Dengan semangat #LiterasiKeuangan, perusahaan berkomitmen untuk terus menjangkau berbagai segmen masyarakat, termasuk kelompok disabilitas, agar tidak tertinggal dalam transformasi keuangan digital. (Z-1)
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Pentingnya tanda identifikasi bagi penyintas disabilitas tak nampak karena sering kali mereka tidak mendapatkan perlakuan khusus saat di ruang publik maupun transportasi umum.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Fundtastic bersama BPR Indomitra Pertiwi dan mitra keuangan Pintek, resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Shipper, salah satu perusahaan teknologi logistik dan manajemen gudang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved