WNA yang Masuk DPT Pemilu 2019 Berpotensi Bertambah

Insi Nantika Jelita
08/3/2019 14:59
WNA yang Masuk DPT Pemilu 2019 Berpotensi Bertambah
(MI/M. Irfan)

ANGGOTA Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin berpendapat bahwa ada potensi bertambahnya data warga negara asing (WNA) yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019. Hingga 8 Maret 2019, terdapat 158 orang yang berstatus WNA masuk DPT Pemilu 2019.

"Prediksi saya bakal bertambah karena kan sifatnya faktual, tidak sekedar data-data yang muncul itu," ujarnya di Media Center Bawaslu, Thamrin, Jakarta, Jumat (8/3).

Baca juga: Bawaslu Ungkap Ada 158 WNA yang Masuk DPT Pemilu 2019

Lebih lanjut, Afif menuturkan, bertambah atau berkurang data WNA yang masuk DPT menjadi perhatian yang serius bagi penyelenggara pemilu.

"Tapi semangat untuk membersihkan, baik kami dan KPU itu juga harus menjadi salah satu kunci memastikan pemilu kita berlangsumg dengan baik. Semua hak-hak pilih warga terjaga, tidak ada orang yang tidak menggunakan hak pilih hanya karena alasan teknis," terangnya.

Afif menuturkan, adanya WNA masuk dalam DPT diantaranya disebabkan oleh proses pencocokan dan penelitian (coklit) yang tidak seluruhnya dilakukan dengan cara mendatangi langsung dari rumah ke rumah sebagaimana yang diatur dalam perundang-undangan.

"Menurut kami diantaranya itu (coklit). Apakah ada kontribusi Bawaslu? Ya, ada (dalam coklit). Tapi kan kita harus fair juga, tidak usah kita menyalahkan orang lain seakan-akan kita semua benar. Kita harus cari jalan keluar untuk penyelamatan hak pilih. Tidak usah saling menuding segala macem," tegas Afif.

Ketidaktelitian petugas untuk melakukan coklit, kata Afif, sangat disayangkan. Meski bentuk dan warna antara E-KTP WNI Dan WNA sama, tapi ada perbedaan dalam tulisan yang tertera dalam E-KTP WNA, yakni menggunakan bahasa Inggris.

Baca juga: KPK Periksa 4 Saksi Suap Proyek Sistem Penyediaan Air Minum

"Kalau pun namanya coklit kan tidak lihat warna, ya dibaca toh. Pengalaman perdana untuk coklit yang saya datang, ketika menuliskan nomor ini (NIK) kebetulan yang dicoklit itu mantan Gubernur Jawa Timur yang Imam Utomo Soeparno, itu dua kali penyebutan nama salah dikoreksi oleh petugas. Artinya, kecapekan dan kelelahan di saat sudah banyak melakulan coklit itu juga bisa menjadi faktor," jelasnya.

Pihaknya mengaku akan membantu mencari jalan keluar atas temuan Bawaslu tersebut yang menyebut ada 158 WNA masuk DPT. Bawaslu bersama Komisi Pemiliahan Umum dan Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) akan melakukan pertemuan bersama. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya