Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Tolak Kehadiran Sandiaga, Pesantren Buntet: Demi Kemaslahatan

Nurul Hidayah
01/3/2019 18:30
Tolak Kehadiran Sandiaga, Pesantren Buntet: Demi Kemaslahatan
Spanduk menyambut kehadiran Cawapres Sandiaga Uno di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (1/3).(MI/Nurul Hidayat)

PIMPINAN Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Pondok Buntet Pesantren di Cirebon, Jawa Barat, secara resmi menolak kehadiran Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno.

"Penolakan tersebut demi kemaslahatan bersama," kata pimpinan Pondok Buntet Pesantren KH Adib Rofiuddin.

Menurut Adib, Pondok Buntet Pesantren terdiri dari 54 asrama yang dikelola oleh kiai masing-masing. "Seluruh kiai yang berada di sini sudah berkumpul dan sepakat mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin," tegas Adib.

Sehingga, lanjut dia, jika Sandiaga memaksakan diri untuk berkunjungan dikhawatirkan terjadi gerakan penolakan dari warga atau para santri.

Baca juga: Sandiaga Akui tidak Didukung Keluarga Uno

Gerakan penolakan tersebut, sambung dia, justru bisa membuat situasi semakin tidak baik. Karena itu, daripada terjadi sesuatu yang tidak baik, ia pun mengeluarkan surat penolakan kehadiran Sandiaga Uno.  

Diakui Adib, utusan Sandiaga Uno pernah datang meminta untuk diizinkan mendatangi Pondok Buntet Pesantren. Bahkan, lanjut dia, utusan Sandiaga telah dua kali mendatanginya.

Secara baik-baik Adib juga menyampaikan jika mereka belum bisa menerima kedatangan Sandiaga.

Baca juga: Didukung Keluarga Uno, Jokowi: Logikanya, Dukung ke Pak Sandi

Namun, sambungnya, pihak pesantren justru mendapatkan kabar jika Sandiaga Uno tetap bersikukuh untuk datang.

Akhirnya ia pun mengeluarkan surat penolakan rencana kedatangan  Sandiaga Uno di Pondok Buntet Pesantren.

Selanjutnya, Adib meminta agar Sandiaga Uno untuk legowo dan membatalkan kunjungannya ke Pondok Buntet Pesantren. "Saya yakin, Pak Sandi bakal legawa," ungkap Adib. (A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik