Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DOA bersama Munajat 212 yang dilakukan pada Kamis (21/2) dinilai sangat kental unsur politik.
Mulai sambutan Ketua Umun PAN, Zulkifli Hasan, hingga orasi Neno Warisman yang dianggap bermakna hasutan.
Komisioner Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menyatakan telah berkoordinasi dengan Bawaslu DKI untuk mengawasi jalannya Munajat 212. Penilaian dan pengkajian tentang ada atau tidaknya pelanggaran kampanye masih dilakukan Bawaslu DKI.
Pengawasan langsung dilakukan Bawaslu DKI karena lokasi acara yang berada di bawah kepengurusan mereka.
"Kami sedang koordinasi kembali dengan teman-teman Bawaslu DKI. Mereka yang malam itu melakukan pengawasan," ujar Bagja kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Bila sudah dilaporkan Bawaslu DKI, Bawaslu RI akan mengambil keputusan. Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pemanggilan terhadap politisi yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk dimintai keterangan terkait dengan dugaan pelanggaran kampanye.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Neno Warisman, dianggap terlalu fanatik pada politik dan memanfaatkan agama.
Hal itu salah satunya terlihat dari puisi Neno Warisman di Aksi Munajat 212 yang isinya dianggap 'mengancam' Tuhan.
Menurut dia, surga itu tidak gratis. Surga tak bisa didapatkan dengan menangis di hadapan manusia. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, mengatakan pilihan diksi dalam ucapan Neno tampak sekali dibuat untuk menggiring opini publik.
"Seolah-olah hanya merekalah kelompok yang menyembah Allah, sedangkan kelompok lain yang berseberangan bukan penyembah Allah. Pertanyaan saya, dari mana Neno bisa mengambil kesimpulan itu? Apa ukurannya sampai ia bisa mengatakan jika pihaknya kalah, maka tak akan ada lagi yang menyembah Allah?" ujar Karding dalam keterangan tertulis, kemarin.
Karding mengatakan, Neno ialah contoh paling gamblang bagaimana agama dijadikan kedok untuk tujuan politik. Padahal, Jokowi-Amin didukung begitu banyak kiai, santri, pondok pesantren, dan umat Islam.
"Kalau ada yang menganggap Neno terlalu fanatik agama, itu keliru. Orang yang fanatik agama berarti ia mengerti betul tentang nilai esensial yang diajarkan agama, seperti menghargai, menghormati, dan menjaga perasaan sesama manusia. Bukan mengklaim seolah kelompoknya yang paling benar dan yang lain salah. Bagi saya, Neno sedang terjerat dalam fanatisme politik," ujar Karding. (Pro/Gol/P-3)
Pengalaman dari Pemilu 2024 menunjukkan betapa tingginya partisipasi masyarakat dalam melaporkan dugaan pelanggaran.
Demokrasi tidak bisa dipisahkan dari politik karena sesungguhnya politik adalah bagian yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
Bagja tetap mengimbau Bawaslu Sulawesi Selatan dan Kota Palopo untuk mengawasi setiap potensi terjadinya praktik haram tersebut.
Adapun Bagja pada hari ini memantau langsung pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kota Palopo.
PSU Pilkada Kota Palopo Tahun 2024 berjalan dengan aman atau all clear karena pengawasan sudah dilakukan sejak tahap awal pergantian calon peserta.
Bawaslu telah mendorong langkah preventif meliputi patroli pengawasan, edukasi pemilih, serta pendampingan kepada jajaran pengawas
Pendirian 212 Mart terinspirasi dari kasus penondaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Rumah Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif di Cimanggi, Depok diduga dilempar batu oleh orang tidak dikenal, Selasa, (18/2) sekitar pukul 03.00 Wib
Polda Metro Jaya menetapkan Sekretaris Jendral Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar sebagai tersangka.
Dugaan adanya kampanye pada acara keagamaan itu terlihat dari hadirnya sejumlah tokoh politik pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pada undangan pertama, Ketua MUI DKI sedang umrah, Fadli Zon sedang keluar negeri, sedangan Neno tidak memberi kabar. Karena itu Bawaslu DKI melayangkan undangan kedua.
Perlu pemahaman yang mendalam untuk memaknai puisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved