Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
CAWAPRES nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengaku tidak habis pikir mengapa ada pihak yang menyamakan kontestasi pilpres dengan perang badar. Menurutnya, menjadi tidak relevan narasi perang Badar yang dibawakan Neno Warisman dalam doanya di acara munajat cinta 212 Kamis malam lalu sebab Pemilu 2019 hanya memilih pemimpin.
"Ada yang mengatakan pilpres ini kayak perang badar, Pilpres itu memilih pemimpin, bukan perang badar. Kalau perang badar itu antara orang islam dan kafir. Bahkan, ada yang berdoa menggunakan doa rasullullah ketika perang badar, ya Allah kalau kelompok ini kalah nanti Engkau tidak disembah di bumi," tutur Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (23/2).
Baca juga: MUI Pusat: Munajat 212 Seharusnya Bukan untuk Kegiatan Politik
Doa tersebut, menurutnya, tidak sesuai. Sebab yang berdoa mengklaim kelompoknya sebagai kelompok yang benar dan kelompok 01 dianggap sebagai kafir quraisy.
"Masya Allah, enak banget itu. Ini macem-macem saja. Padahal, pilpres itu tidak harus bermusuhan, dengan nonmuslim saja kita tidak bermusuhan sebagaimana ayat Lakum dinukum waliyadin," tegas Amin.
Lebih lanjut, menurutnya, Pilpres yang akan dilakukan pada 17 April nanti memilih pemimpin yang disukai oleh pribadi masing-masing. Sehingga, tidak tepat jika memang menempatkan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai orang kafir dan dirinya menyayangkan adanya interprestasi seperti itu dalam pemilu kali ini.
Sebagaimana diketahui, pada kegiatan Munajat 212 Kamis (21/2) kemarin, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres 02 Neno Warisman membacakan sebuah puisi kontroversial yang mengkait kaitkan pilpres kali ini dengan suasana perang badar.
Puisi Neno yang kontroversial ada pada penggalan berikut: "Namun, kami mohon jangan serahkan kami kepada mereka yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak, cucu kami dan jangan, jangan kau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika engkau tidak menangkan kami, (kami) khawatir Ya Allah, kami khawatir Ya Allah, tak ada lagi yang menyembahmu." (OL-6)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Burhanuddin Muhtadi mengaku diserang akun yang menuduh dirinya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp450 miliar.
Pengalaman nyoblos di Los Angeles kali ini, sangat menarik karena di KJRI-LA juga diadakan hiburan seperti live music dan kita juga bisa membeli makanan-makanan khas Indonesia.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved