Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

KIK Kompak Wujudkan Indonesia Maju

Insi Nantika Jelita
14/2/2019 09:00
KIK Kompak Wujudkan Indonesia Maju
(MI/ROMMY PUJIANTO)

SEKRETARIS Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meyakini kekompakan seluruh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) memiliki gagasan bersifat long-run atau jangka panjang.

KIK bertekad mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan perekonomian ke-4 terbesar di dunia.

"Cita-cita ini mungkin, mengingat dasar fondasi ekonomi nasional telah diletakkan dengan baik oleh Pak Jokowi dan Pak JK," katanya di Jakarta, kemarin.

Hasto menuturkan, hingga saat ini Jokowi berusaha secara total, komprehensif, dan progresif membangun kekuatan sumber daya alam (SDA) setelah membangun infrastruktur yang masif untuk kemajuan bangsa.

"Pembangunan manusia menjadi inti, jiwa, dan gerak pembangunan bangsa pada periode kedua kepemimpinan Pak Jokowi. Dipadukan dengan Kiai Ma'ruf Amin, maka dukungan rakyat, legislatif, para kepala daerah, dan juga dengan doa para ulama untuk kemajuan bangsa, maka kemajuan Indonesia Raya akan jauh lebih cepat," paparnya.

Ia menyebutkan, dengan kekuatan ma-yoritas di DPR, peluang kemajuan Indonesia akan semakin besar. "Untuk itulah Koalisi Indonesia Kerja juga berkomitmen guna menjalankan tata pemerintahan yang baik ke depan," ujarnya.
Terkait dengan isu Basuki Tjahaja Purnama (BTP) dalam Pilpres 2019, Hasto menyebutkan pihaknya bukan melarang mantan Gubernur DKI itu untuk terlibat dalam kampanye.

PDIP memberi kesempatan BTP untuk menjalankan agenda pribadinya seusai menjalani pidana penjara atas perkara penistaan agama.

"Maksudnya bukan dilarang, tetapi Pak BTP ke luar negeri, dua setengah bulan di luar negeri," katanya menaggapi permintaan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin, Jusuf Kalla, yang menyarankan supaya BTP tidak bergabung dalam tim pemenangan agar tidak menggerus elektabilitas Jokowi.

Dengan pemilu yang sudah di hadapan mata, menurutnya, agak sulit meminta BTP aktif dalam kegiatan kampanye. Apalagi, BTP berniat liburan di luar negeri selama 2,5 bulan.

"Jadi itu kan sudah lewat pemilu. Kalau Pak BTP ada di luar negeri, ada tugas pri-badinya juga," ujarnya. (Ins/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya