Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

Solidaritas Ulama Muda Bergerak Menangkan 01

Putri Rosmalia Octaviyani
13/2/2019 09:45
Solidaritas Ulama Muda Bergerak Menangkan 01
(MI/BENNY BASTIANDY)

SOLIDARITAS Ulama Muda Jokowi (Samawi) Sukabumi, Jawa Barat, akan terus bergerak mengampanyekan pasangan Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Kampanye dilakukan dengan cara menyambangi dari rumah ke rumah.

"Kami lakukan secara door to door," kata juru bicara Samawi Nasional, Nizar Ahmad Putra, kepada wartawan, seusai deklarasi Samawi Sukabumi, kemarin.

Di Kota dan Kabupaten Sukabumi akan dibentuk 400 koordinator. Mereka akan disebar di semua desa dan kelurahan.

"Di Kota dan Kabupaten Sukabumi kami targetkan bisa meraih 800 ribu suara untuk pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin," bebernya.

Estimasi raihan target 800 ribu suara itu berdasarkan penghitungan jumlah kepala keluarga yang akan disambangi.

Jika satu koordinator bisa menyambangi satu rumah dengan rata-rata penghuni 3-4 orang, target 800 ribu suara bisa tercapai. "Kami optimistis tercapai," ujarnya.

Ia menuturkan, keberadaan Samawi tidak hanya mengampanyekan pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Tapi, mereka juga bertugas melawan berbagai serangan berita hoaks yang kerap ditujukan kepada pasangan nomor urut 01 itu.

"Kami ikut menyampaikan apa yang menjadi visi dan misi Jokowi-Ma'ruf Amin. Kami sudah pasti berkampanye santun, menangkal hoaks, dan menyampaikan program-program yang sudah dilaksanakan Jokowi," ungkapnya.

Samawi juga sudah terbentuk di semua kota dan kabupaten di Jawa Barat.  Nizar menargetkan, di Jawa Barat bisa meraup 12 juta suara bagi pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.

Nizar juga menyentil sikap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, yang enggan meminta maaf sekaitan puisinya berjudul Doa yang Ditukar. "Tidak adanya permohonan maaf," kata Nizar.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Arsul Sani, mengatakan tak seharusnya kubu Prabowo mudah menuduh kriminalisasi ulama. Hal itu dilontarkan Arsul terkait dengan penetapan tersangka Ketua PA 212, Slamet Maarif, karena diduga melakukan pelanggaran kampanye. (Pro/BB/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya