Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pengumuman PDB Diprediksi Tingkatkan Selera Investor ke Rupiah

Fetry Wuryasti
06/2/2019 16:10
Pengumuman PDB Diprediksi Tingkatkan Selera Investor ke Rupiah
(ANTARA)

SELERA investor terhadap rupiah kemungkinan akan meningkat tajam apabila pertumbuhan PDB tahunan 2018 melampaui ekspektasi pasar. Peningkatan keyakinan konsumen dan bisnis dapat menjadi isyarat tambahan bahwa stabilitas ekonomi Indonesia membaik.

"Bank Indonesia sudah mengatakan bahwa Rupiah mungkin undervalued dan Fed berspekulasi untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga tahun ini, sehingga rupiah memiliki peluang untuk menguat signifikan. Trader teknikal akan terus mengamati perilaku USDIDR di bawah 14.000," ujar Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM, Rabu (6/2).

Rupiah terpantau Rabu (6/2) pukul 15.20 WIB berada pada level Rp13.922,5 per dolar AS atau menguat 0,28%, dari penutupan sebelumnya di Rp13.962,5. Adapun rupiah dibuka pada Rp13.945 per dolar AS, merujuk pada Bloomberg.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV/2018 berada pada 5,18% dan secara kumulatif sepanjang tahun 2018 berada pada 5,17%.

 

Baca juga: Pelemahan Ekonomi Dunia Sulitkan Indonesia Capai Pertumbuhan 7%

 

Dolar AS bertahan di dekat level tertinggi satu pekan terhadap sejumlah mata uang mayor karena bulls tetap terdukung oleh data NFP AS Jumat lalu yang menggembirakan.

Dolar AS tampaknya akan terus menguat di jangka pendek karena optimisme dagang mendukung sentimen risiko dan mengangkat imbal hasil Treasury AS, prospek jangka menengah dan panjang tetap berpihak pada bears.

Perlu diperhatikan ekspektasi tetap tinggi bahwa Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga tahun ini dan dampak final penutupan pemerintah selama 35 hari masih belum jelas.

Amerika Serikat menghadapi tantangan dalam bentuk ketegangan dagang, kekhawatiran pertumbuhan global, penurunan stimulus fiscal, dan ketidakpastian politik di Washington.

Oleh sebab itu, Dolar jelas rentan diguncang oleh kejutan menurun. Segala sinyal perlambatan ekonomi AS akan mempercepat depresiasi AS karena status safe haven mata uang ini akan menjadi pertanyaan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik