Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Tidak Masalah Bicara Keras asalkan Fakta

MI
04/2/2019 09:15
Tidak Masalah Bicara Keras asalkan Fakta
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

CALON presiden nomor urut 01 Joko Widodo tidak mempersoalkan pidatonya bernada keras dalam berbagai kesempatan kampanye selama sesuai dengan fakta yang ada.

"Bolehlah keras-keras sedikit-sedikit, tidak apa. Yang paling penting menyampaikan fakta, yang paling penting menyampaikan data," kata Jokowi di GOR Jatidiri, Semarang, kemarin.

Ia menegaskan pentingnya menyampaikan data dan fakta kepada masyarakat luas. "Yang penting bukan menyampaikan semburan dusta dan kebohongan. Yang paling penting bukan menyampaikan semburan hoaks."

Jokowi dalam dua kali kesempatan kunjungan kerjanya ke Jawa Timur dan Jawa Tengah akhir pekan ini memberikan pidato bernada keras dengan menyindir pernyataan-pernyataan lawan politiknya.

Misalnya, terkait hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, pernyataan perbandingan ekonomi Indonesia dengan Haiti, dan pendapat soal Indonesia akan punah pada 2030.

Kerasnya nuansa pidatonya juga diakui Jokowi untuk memberikan semangat secara khusus kepada para relawan pendukungnya. "Ya tujuannya memberikan semangat kepada relawan yang dalam dua hari ini menyampaikan dukungan kepada kita. Memang perlu militansi dalam setiap kita bekerja," katanya.

Soal serangan yang semakin gencar dari kubu lawan politiknya, Jokowi mengaku tidak merasakan ada serangan. "Serangan apa? Enggak ada. Serangan apa, enggak ada. Enggak ada."

Pada kesempatan lain di Semarang, Jokowi meminta masyarakat menjaga optimisme dalam rangka menghadapi tantangan besar agar Indonesia menjadi negara maju.

"Jangan sampai kita dibohongi jargon-jargon yang mudah. Enggak ada negara besar akan maju tanpa langsung meloncat gitu. Enggak ada. Percaya saya. Butuh kerja keras," ujarnya dalam deklarasi dukungan Koalisi Alumni Diponegoro terhadap pasangan capres dan cawapres Jokowi-Amin, kemarin.  

Ketua Panitia Deklarasi Koalisi Alumni Diponegoro,Witjaksono, mengatakan deklarasi itu dihadiri ribuan peserta dari Jawa Tengah dan juga luar Jawa Tengah.

Mereka terdiri atas alumnus-alumnus universitas se-Jateng.

"Ada sebanyak 17 Universitas dalam koalisi ini, yang isinya merupakan para intelektual dari Jateng dan luar Jateng dengan total, kalau dikumpulkan, mencapai sekitar 20 ribu orang," ungkapnya. (Ant/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya