Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Tim Nasional Jenggala Center, Iskandar Manji, menegaskan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla seratus persen mendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Hal itu sekaligus mengakhiri spekulasi yang menyebutkan bahwa Kalla yang merupakan Ketua Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01 itu mendukung pasangan lain.
"Tidak benar kalau ada isu atau ada orang yang menyebut Pak JK mendukung pasangan lain," kata Iskandar di sela kegiatan Rapat Konsolidasi Nasional (Rakonnas) Jenggala Center di Hotel JS Luwansa, Jakarta, kemarin.
Iskandar menjelaskan Jenggala Center mendukung pasangan Jokowi-Amin dengan pertimbangan visi-misi yang selaras dengan visi-misi Jenggala Center.
Menurutnya, Jenggala berharap Indonesia ke depan harus dipimpin orang yang mampu mengelola negara agar bangsa dan negara ini menjadi maju.
"Kami melihat Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf memenuhi syarat itu," katanya yang didampingi beberapa pengurus Jenggala Center yang juga politikus Partai Golkar, seperti Ibnu Munzir dan Mukhtaruddin.
Menurut Iskandar, pasangan Jokowi-Amin memiliki kelebihan dari beberapa aspek.
Dari aspek ideologi, mereka ialah representasi perpaduan nasionalis-religius yang menjunjung nilai-nilai Pancasila.
Dari aspek kepribadian dan kepemimpin-an, Jokowi-Amin menunjukkan kesederhanaan dan ketawaduan, pekerja keras, kerja strategis, keterbukaan, partisipasi, dan berorientasi hasil kerja.
"Presiden Jokowi juga memiliki integritas, kejujuran, dan terus berupaya mempersatukan seluruh potensi anak bangsa," katanya.
Iskandar mengungkapkan Jenggala Center merupakan lembaga pendukung capres-cawapres yang didirikan Jusuf Kalla menjelang Pilpres 2014.
Begitu Pilpres 2014 selesai, Jenggala Center menjadi lembaga riset demokrasi.
Namun, menjelang Pemilu 2019, Jenggala Center kembali mengambil posisi politik dengan mendukung pasangan Jokowi-Amin.
Direktur Eksekutif Jenggala Center, Syamsuddin Radjab, menambahkan, Jenggala Center menyakini program prioritas dan program strategis nasional lainnya harus dilanjutkan satu periode lagi di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Harapan kita, kepemimpin-an mendatang membuat kementerian/lembaga negara lebih solid dan saling me-nguatkan, menghilangkan ego sektoral dan fokus pada tujuan dan program kese-jahteraan rakyat," katanya.
Jangan ada isu
Senada dengan Iskandar, capres Jokowi menegaskan posisi Jusuf Kalla yang mendukung penuh dirinya pada Pilpres 2019.
Penegasan Jokowi itu sekaligus menepis tudingan JK yang berse-berangan dengan dirinya. "Jangan sampai ada isu-isu lagi, Pak JK sejak awal membantu dan mendukung kami," tegasnya di acara tersebut.
Di hadapan Jokowi, Kalla menegaskan untuk mendukung pasangannya di Pilpres 2014 itu untuk maju bersama Ma'ruf Amin. Kalla menyebut beberapa langkah yang dilakukan saat itu, salah satunya mendirikan Jenggala Center yang pada 2014 lalu ikut memenangkan Jokowi.
"Ini kan lembaga dari kumpulan teman-teman semua. Baik dari segi profesi, wilayah, juga daerah tentu dengan itu siap. Ini kan sejak 2014. Kembali (mendukung) seperti 2014," tegasnya.
Diketahui dalam beberapa waktu terakhir, Jusuf Kalla menjadi sorotan karena mengeluarkan pernyataan yang dianggap mengkritik pemerintah.
Komentar JK memunculkan kembali anggapan keretakan hubungan yang sempat mencuat selama keduanya memimpin pemerintahan. (P-4)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved