Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
MESKI proses pencetakan surat suara Pemilu 2019 sudah dimulai, polemik pencalonan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang sebagai calon anggota DPD 2019-2024 belum usai.
Sikap keras OSO yang tidak segera mundur dari jabatannya di partai, dibalas KPU dengan tidak mencantumkan nama OSO dalam daftar calon tetap (DCT). Nama OSO akan dicantumkan setelah dirinya resmi mundur dari partai.
"Sampai saat Ini kami masih beri waktu sampai tanggal 22 Januari terkait kasus pak OSO. Memang sampai saat ini dalam SK (Surat Keputusan) daftar calon tetap tidak ada namanya (OSO). Tetapi kalau kemudian jika ia mengundurkan diri, kita sudah perhitungkan itu,"kata Komisioner KPU Ilham Saputra di Jakarta, Minggu (20/1)
Diketahui kuasa hukum OSO, Herman Kadir telah meminta kepada PTUN untuk melakukan eksekusi terkait putusan lembaga peradilan tersebut kepada KPU.
Surat tersebut merupakan bentuk penegasan dari putusan PTUN yang memerintahkan KPU menjalankan perintah dengan menerbitkan surat keputusan (SK) daftar calon tetap (DCT) anggota DPD Pemilu 2019 yang memuat nama OSO di dalamnya..
Baca juga : Surat Suara Resmi Dicetak di Tiga Provinsi
Menanggapi hal itu, Ilham mengaku belum mengetahui keberadaan surat yang dilayangkan kuasa hukum OSO tersebut.
"Ya kita tunggu, kita lihat dan pelajari kalau memang ada yang perlu dilanjutin dari surat itu. Kita belum baca surat itu,"jelasnya.
Menurutnya, KPU akan menindaklanjuti surat dari PTUN tersebut dengan membahas di sidang pleno yang dilakukan oleh pihaknya.
"Kita akan bahas, kita pleno dulu. Kita lihat apa yang kita lakukan."tandasnya. (OL-8)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved