Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

PDIP tidak Ingin Halalkan Segala Cara

Dero Iqbal Mahendra
11/1/2019 08:30
PDIP tidak Ingin Halalkan Segala Cara
(MI/Ramdani)

KISAH lama masih membekas. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat terisak ketika menyampaikan pidato dalam peringatan HUT ke-46 PDI Perjuangan (PDIP) di JI Expo Kemayoran, Jakarta, kemarin.

Presiden Kelima Republik Indonesia itu menceritakan kembali masa lalu bagaimana PDI Perjuangan terbentuk.

Megawati menceritakan bahwa pada 1997 ia tidak pernah lupa ketika beberapa hari menjelang pemungutan suara sempat didatangi beberapa orang dari pemerintahan Orde Baru, yang menyampaikan bahwa dirinya tidak dapat dipilih dalam pemilihan umum (pemilu) saat itu.

Megawati mengaku bingung dengan hal tersebut. Ia kemudian membuat surat terbuka kepada seluruh pendukung PDI soal situasinya yang tidak dapat dipilih meskipun tetap dapat memberikan suara.

Dalam surat tersebut Megawati juga meminta para pendukung PDI untuk tetap memilih partai itu.

"Yang membuat saya sedih karena warga PDI waktu itu justru melakukan suatu drama, tidak mau memilih. Jadi, PDI di tempat-tempat coblos turun drastis, bahkan di satu tempat hanya 2 suara. Tetapi warga PDI bukan sedih, malah bersorak-sorai," ujar Megawati.

Megawati menegaskan PDI Perjuangan didirikan bukan sebagai alat kekuasaan, melainkan sebagai alat perjuangan.

"PDI Perjuangan, sejak lahir pada fusi 1973, tidak mau menempuh jalan pintas meskipun saat itu belum memenangi pemilu. PDI Perjuangan juga tidak mau asal menempatkan caleg," tegasnya.

Dalam acara itu hadir para tamu undangan, antara lain, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin, dua mantan wakil presiden yakni Try Sutrisno dan Hamzah Haz, Ketua MPR Zulkifli Hasan, serta sejumlah menteri Kabinet Kerja.

Menang terhormat
Menurut Megawati, PDI Perjuangan terus berjuang untuk dapat memenangi pemilu dengan cara yang demokratis dan terhormat.

"PDI Perjuangan tidak mau asal menang pemilu dengan menghalalkan segala cara."  

PDI Perjuangan, imbuh Mega, juga tidak ingin asal menempatkan calon anggota legislatif. "PDI Perjuangan tidak ingin diisi kader karbitan."

Megawati mengakui memang masih ada kader di PDI Perjuangan, yang kalau tidak direkomendasikan keinginan kekuasaannya, terus pindah ke partai politik lain.

"PDI Perjuangan tidak pernah berkecil hati menghadapi politisi pragmatis seperti itu," tandasnya.

Megawati melihat perilaku politisi seperti itu merupakan bagian dari seleksi alami ideologis di dalam partai.

"Dari seleksi alami itu akan terlihat mana kader yang loyal dan tidak," tukasnya.

Di tempat sama, Presiden Joko Widodo menilai Megawati Soekarnoputri merupakan tokoh inspiratif dan menginspirasi kekuatan politik bangsa Indonesia.

"PDIP bersyukur memiliki Ibu Hajah Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP dan Presiden Kelima RI," kata Presiden Jokowi saat peringatan HUT ke-46 PDI Perjuangan di JI Expo Kemayoran, Jakarta, kemarin.

Jokowi menyebut Megawati merupakan figur yang keyakinan ideologi dan politiknya sangat kuat. Megawati, imbuh Jokowi, juga figur yang keyakinan akan Pancasila-nya sangat kuat.

"Beliau telah dan terus menginspirasi kami dan menginspirasi kekuatan kolektif bangsa Indonesia. Pemikiran, ucapan, dan tindakannya selalu begitu membekas dalam diri kami," ujarnya. (*/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya