Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Utamakan Gagasan, bukan Hoaks

(Mal/Ins/Ant/X-4)
02/1/2019 08:00
Utamakan Gagasan, bukan Hoaks
(MI/Susanto)

TIM Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menyambut baik imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menjaga suasana politik yang lebih kondusif, sejuk, dan tidak menyebarkan hoaks pada 2019.

TKN berkomitmen untuk menyampaikan keberhasilan dan prestasi pemerintahan Jokowi selama satu periode per­ta­ma.

“Kami menyampaikan data dan fakta, bukan hoaks, bukan ujaran kebencian,” kata juru bicara TKN Jokowi-Amin, Ace Hasan Syadzily, saat dihubungi kemarin.

Sebagai kubu petahana, kata Ace, pi­haknya tentu ­menyampaikan tawaran gagasan untuk melanjut­kan perubahan yang telah dila­kukan pemerintahan Jokowi.

“Kami mengedepankan konsep pengembangan sumber daya manusia dalam pemerintahan lima tahun yang akan datang setelah ka­­mi mampu membangun infra­struktur yang lebih baik,” kata po­­litikus Partai Golkar itu.

Ace menjelaskan, selama ini Jo­kowi selalu menekankan kepada TKN ataupun tim kampanye dae­rah (TKD) untuk menyampaikan pernyataan yang positif serta ti­dak menyerang pribadi dan per­­sonal. “Kami berkomitmen menjaga pil­pres dan pileg ini dengan me­ngedepankan konsep dan gagas­an untuk Indonesia yang le­bih maju,” jelasnya

MUI memberikan pesan Tahun Baru 2019 dengan mengimbau se­luruh pihak, khususnya elite politik, untuk selalu menjaga suasana politik ke depan dengan menahan diri tidak menyebar fit­­nah dan hoaks. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa’adi, dalam keterangan resminya.

Selain itu, Zainut meminta kedua kubu, yaitu pasangan Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandiaga, dalam menyampaikan pernyataan dan pendapat tidak menimbulkan suasana semakin panas, tegang, dan penuh dengan kecurigaan.

Di sisi lain, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno meng­harapkan adanya budaya ba­ru dalam ­berpolitik, yak­­ni ma­syarakat tidak lagi ­‘di­­sawer’, tetapi ‘menyawer’.

“Saya harapkan yang menjadi mekanisme pendanaan politik masa depan, dengan politikus-politikus yang baik, yang bagus, bisa mengandalkan partisipasi masyarakat untuk berjuang melakukan perubahan,” kata Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandi, Ja­­lan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018).

Sandi pun mengaku banyak me­­nerima sumbangan dari masya­rakat.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya