Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENDEKATI Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Umum Presiden 2019, calon anggota legislatif dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), Karna Brata Lesmana, terus gencar melakukan kampanye. Selain sebagai caleg, ia juga tak pernah lelah mengampanyekan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI pada periode 2019-2024.
"Saya sampaikan bahwa saya sangat salut dengan kerja Pak Jokowi. Saya yakin bahwa beliau akan mengorbankan segalanya untuk Indonesia, untuk kemajuan bangsa ini," kata Karna saat melakukan sosialisasi di Jakarta, Sabtu (29/12) malam.
Caleg nomor urut 5 dari Daerah Pemilihan (Dapil) III Jakarta, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu ini mengatakan, sebagai Presiden, Jokowi bisa saja tidak melakukan kerja ke lapangan. Bahkan, ia bisa memanfaatkan jabatannya untuk meraup keuntungan yang sangat besar.
"Kalau beliau inginnya enak-enak saja, ya gampang saja, beliau tinggal duduk-duduk, bagi-bagi uang, tapi anak cucu kita yang akan menanggung dan Indonesia pasti bubar, pasti bubar kalau presidennya seperti itu. Tapi sekarang dengan Pak Jokowi, luar biasa, ia tidak melakukan itu, ia justru bekerja dan terus bekerja untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya," kata Karna.
KBL, sapaan akrab Karna, bercerita bahwa awalnya ia merasa politik bukanlah hal cocok untuk dirinya. Namun setelah ia melihat Pak Jokowi yang berjuang untuk Indonesia, maka ia berpikir saatnya melakukan hal yang sama seperti dilakukan Jokowi.
"Saya pikir ini saatnya bagi saya dan kita semua. Kita memang tidak ingin berpolitik tapi setidaknya jangan sampai kita buta terhadap politik, pakai hati nurani kita untuk berjuang bagi negeri ini. Mungkin dampaknya tidak akan terasa bagi kita yang sudah berumur tapi untuk anak dan cucu kita kelak," kata KBL.
"Oleh karena itu, saya berharap Pak Jokowi dapat kembali memimpin negeri ini tahun depan hingga lima tahun mendatang. Karena banyak sekali hambatan yang beliau rasakan dari negeri-negeri asing yang juga memiliki kepentingan dan elite politik di negeri kita yang hanya sekadar mencari kekuasaan," sambungnya. (RO/OL-1)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved