Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Media Harus Jadi Pendingin di Tengah Masyarakat Jelang Pemilu

Micom
27/12/2018 16:05
Media Harus Jadi Pendingin di Tengah Masyarakat Jelang Pemilu
(Ist)

FORUM Nasional Jurnalis Indonesia (FNJI) menggelar diskusi publik akhir tahun bertema 'Evaluasi Akhir Tahun, Pemilu di Tengah Menguatnya Politik Identitas, Rakyat Untung Apa Buntung?', di Cordela Hotel, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).

Hadir dalam acara itu sebagai pembicara kunci Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Nusantara Irjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono MSi. Selain itu Dr Agus Hari Hadi, ST MT mewakili akademisi dan Ali Sodikin MSi selaku pengamat media/praktisi digital.

Kasatgas Nusantara mengatakan isu-isu sensitif seperti suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) merupakan isu yang paling harus diwaspadai dalam perkembangan informasi saat ini sebagai salah satu implementasi dari Pemilihan Umum 2019 nanti.

Gatot mengatakan, masyarakat dihadapkan pada situasi baru dengan saat masuk pada tempat pemungutan suara (TPS) dengan memilih surat suara yang ada yakni 5 surat suara yang terdiri atas DPRD II, DPRD I, DPR RI, DPD RI, dan Presiden/Wakil Presiden.

Karena itu, menurut Asrena Kapolri itu, Pemilu kita sekarang ini memiliki potensi kerawanan. Sebab, ada persaingan dalam internal partai antara caleg dalam parpol dan antarparpol.

"Para caleg akan mencari pendukung suara sebanyak mungkin boleh saja asal jangan menggunakan hoaks, politik identitas, money politic, dan cara-cara yang keluar dari koridor," kata Gatot.

Dia menambahkan, analisis kerawanan Pemilu 2019 yakni pileg dan pilpres diselenggarakan serentak dengan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4% maka parpol akan bersaing keras merebut suara dalam Pileg dan Pilpres.
 
"Politik identitas, politisasi SARA, berita hoaks, ujaran kebencian dengan pemanfaatan isu-isu yang dapat memecah belah, black campaign digunakan dengan sangat masif pada tahun politik ini. Maka untuk menangani semua itu dibentuklah Satgas Nusantara Polri sebagai 'cooling system' (pendingin) di tengah masyarakat," tegas Gatot.

Selain itu, ujar Gatot, Indonesia memiliki 715 suku bangsa dengan 117 juta penduduk Indonesia menggunakan media digital (HP) dan internet. Dengan begitu, potensi penyebaran hoaks sangat besar terjadi tanpa filter terutama di media sosial.

"Media sebagai pilar ke-4 demokrasi memiliki tanggung jawab yang sama bersama TNI/Polri menciptakan cooling system karena kita mempunyai visi sama untuk menjaga NKRI jangan sampai terpecah-belah. Indonesia adalah rumah keberagaman yang unik di dunia. Media jangan menjadi kompor, tetapi hendaklah menjadi cooling system di tengah masyarakat," tegas Gatot.

Selain itu, dia menegaskan pihaknya akan bersinergi dengan seluruh elemen semisal organisasi-organisasi masyarakat, kepemudaan, media konvensional, serta media sosial yang ada agar terjalin kondisi yang kondusif dalam Pemilu mendatang tanpa SARA, politik identitas, hoaks, dan ujaran kebencian. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya