Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PEMILIHAN Umum serentak dirasa menimbulkan kegamangan bagi partai politik untuk sepenuh hati mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang mereka usung. Pasalnya, di sisi lain para calon legislatif parpol harus bekerja keras meraih kursi di legislatif.
Karena itu, Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G Plate, menegaskan bahwa pihaknya harus berkampanye secara simultan.
"Kita harus kampanye simultan pilpres dan pileg. NasDem tegak lurus mendukung paslon (pasangan calon) Pilpres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Seluruh caleg DPR RI dan DPRD NasDem wajib mendukung hal tersebut," ujar Johnny saat dihubungi Media Indonesia, Jakarta, Minggu (2/12).
Menurut Johnny, Partai NasDem dalam Pemilu 2019 berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Partai Demokrat yang membebaskan calegnya mendukung paslon.
"Apa yang dikhawatirkan Demokrat terkait efek ekor jas tidak berlaku bagi Nasdem, kami baik dari tim sukses, caleg, dan segenap infrastruktur NasDem dengan solid dan tanpa ragu kampanye memenangkan paslon nomor urut 01," terangnya.
Kesolidan tersebut, kata Johnny, merupakan suatu bentuk kewajiban politik yang diamanahkan Partai NasDem dalam memenangkan paslon Jokowi-Amin.
"Selain sebagai kewajiban politik, ada juga kewajiban moral untuk dukungan politik dan pengusung paslon nomor 01. Intinya Kami berkampanye simultan pileg dan pilpres di seluruh dapil," ungkap Johnny.
Hal senada juga diutarakan oleh Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago, yang mengatakan pihaknya tetap berkampanye bersamaan baik Pileg maupun Pilpres. Namun, ia tidak memungkiri proses Pemilu serentak 2019 akan menimbulkan masalah.
"Pemilu serentak seperti ini memang menimbulkan banyak masalah. Penyelenggaraan Pilpres atau Pileg tidak digabung saja masih banyak masalah, apalagi digabung seperti ini. Namun, itu tidak menjadi masalah bagi kami, karena kami tetap mengampanyekan dengan tagline Jokowi presidenku, NasDem partaiku," ucap Irma.
Dalam Pemilu serentak 2019 mendatang, NasDem memiliki 2 target utama yaitu menempati posisi 3 besar suara partai terbanyak dan memenangkan Jokowi-Amin. NasDem juga menargetkan meraih 100 kursi DPR RI.
Kesiapan NasDem, menurut Irma, dalam memenangi Pilpres dan Pileg merupakan efek dari ketegasan partai dalam mendukung kandidat capres dan cawapres. Tingkat penerimaan kader terhadap kandidat capres dan cawapres yang diusung partai tinggi lantaran NasDem sejak awal tetap konsisten mendukung Jokowi. (OL-1)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved