Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
TENTARA Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) siap mengamankan Pemilihan Umum 2019. Sebanyak 50 ribu personel diterjunkan.
"Lebih dari 50 ribu kekuatan yang ada di sini dan hampir sama dengan kekuatan yang akan kita kerahkan nanti dalam pengamanan di Pileg dan Pilpres 2019," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat (30/11).
Hari ini, sebanyak 43 ribu prajurit TNI dan 9 ribu personel Polri berkumpul di Monas. Kedua lembaga melakukan apel untuk menyatukan kekuatan mengamankan Pemilu 2019.
Baca juga: Panglima TNI Sebarkan Buku Pedoman Netralitas Kepada Prajurit
Hadi menegaskan TNI-Polri siap mempertahankan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan NKRI, dan melindungi bangsa dari ancaman dan gangguan
"Hari ini kita perkuat untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru 2019 dalam Operasi Lilin sekaligus pertahanan untuk pesta demokrasi 2019 mendatang," kata dia.
Dalam apel itu, hadir Kapolri Jenderal Tito Karnavian serta sejumlah pejabat dua lembaga. (Medcom/OL-3)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved