Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KOMUNITAS Sahabat Jokowi (KSJ) menggelar kegiatan Ngopi Gayeng Denny Siregar di Taman Budaya Jawa Tengah, di Kota Surakarta, Kamis (29/11) malam.
Acara bertajuk Foolitik Emang Lagi Syantiiiq itu bertujuan mengedukasi pemilih muda serta mengajak mereka menggunakan hak pilih pada Pemilu legislatif dan presiden, April 2019.
"Kami ingin memberikan ruang dan waktu kepada generasi muda agar mengerti hak pilih mereka, supaya tidak golput, dan memberikan pilihan tanpa tekanan. Pemilu harus menjadi sesuatu yang mencerdaskan, menggembirakan, dan menyenangkan," kata Ketua KSJ Sudiro Agung Dananto.
Anak muda, jelas Sudiro, memegang peranan penting pada Pemilu 2019. Jumlah mereka diperkirakan 14 juta jiwa atau 30% dari jumlah pemilik hak suara.
KSJ mempunyai perhatian yang besar terkait masalah ini. Dengan harapan anak-anak muda ini kembali tergerak untuk secara aktif berpartisipasi dalam keputusan-keputusan politik melalui Pemilu. Jangan sampai tidak peduli dengan aktivitas politik, karena di tangan merekalah masa depan bangsa ini akan mengarah.
Baca juga: Ini Alasan Banyak Pengusaha Dukung Jokowi
Fokus KSJ saat ini ialah memberikan wawasan kepada anak-anak muda sehingga ada kepedulian dengan politik. Mengajak mereka untuk berpartisipasi menentukan pilihan berdasarkan logika dan akal sehat, tidak berdasarkan emosi sesaat maupun karena mendapatkan informasi yang menyesatkan. Apalagi sampai mereka berfikir melakukan Golput.
"Mereka harus menjadi pemilih cerdas dan bermartabat supaya tidak salah pilih karena akibatnya lima tahun," tegas Sudiro.
Denny Siregar mengakui dirinya sempat apatis terhadap politik. Waktu itu, dia melihat politik sebagai sesuatu yang penuh kepalsuan. Politisi selalu bicara atas nama rakyat, untuk rakyat, tetapi untuk mengenyangkan perut sendiri dan keluarganya.
"Barulah kemudian saya mengenal Jokowi. Saya pelajari ketika beliau menjadi wali kota Solo. Inilah seseorang yang bisa menjadikan negeri ini lebih sehat. Seseorang yang tidak mengenyangkan perutnya sendiri dan keluarganya. Saya munafik kalau tidak mengatakan orang ini baik," katanya.
Selain Denny Siregar, acara yang dihadiri 1.200 undangan itu juga menghadirkan Romzi Ahmad. Direktur tiga pondok pesantren itu merupakan representasi generasi milenial.
Menurut Romzi, berpolitik itu hukumnya wajib. Ketika ada dua orang berjalan, wajib memilih salah satunya untuk menjadi pemimpin. Namun, dia tidak memungkiri jika sekarang ini banyak anak muda yang apatis terhadap politik, karena kesan yang terlihat
"Kalau menuju politik untuk anak muda itu seperti mencuci beras, semakin keras semakin bersih hasilnya. Sekarang pilih mana, mau jadi beras bersih atau yang membusuk di gudang," katanya. (OL-2)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved