Komunitas Sahabat Jokowi Rangkul Pemilih Muda

Ferdinand
30/11/2018 06:41
Komunitas Sahabat Jokowi Rangkul Pemilih Muda
(MI/Ferdinand)

KOMUNITAS Sahabat Jokowi (KSJ) menggelar kegiatan Ngopi Gayeng Denny Siregar di Taman Budaya Jawa Tengah, di Kota Surakarta, Kamis (29/11) malam.

Acara bertajuk Foolitik Emang Lagi Syantiiiq itu bertujuan mengedukasi pemilih muda serta mengajak mereka menggunakan hak pilih pada Pemilu legislatif dan presiden, April 2019.

"Kami ingin memberikan ruang dan waktu kepada generasi muda agar mengerti hak pilih mereka, supaya tidak golput, dan memberikan pilihan tanpa tekanan. Pemilu harus menjadi sesuatu yang mencerdaskan, menggembirakan, dan menyenangkan," kata Ketua KSJ Sudiro Agung Dananto.

Anak muda, jelas Sudiro, memegang peranan penting pada Pemilu 2019. Jumlah mereka diperkirakan 14 juta jiwa atau 30% dari jumlah pemilik hak suara.

KSJ mempunyai perhatian yang besar terkait masalah ini. Dengan harapan anak-anak muda ini kembali tergerak untuk secara aktif berpartisipasi dalam keputusan-keputusan politik melalui Pemilu. Jangan sampai tidak peduli dengan aktivitas politik, karena di tangan merekalah masa depan bangsa ini akan mengarah.

Baca juga: Ini Alasan Banyak Pengusaha Dukung Jokowi

Fokus KSJ saat ini ialah memberikan wawasan kepada anak-anak muda sehingga ada kepedulian dengan politik. Mengajak mereka untuk berpartisipasi menentukan pilihan berdasarkan logika dan akal sehat, tidak berdasarkan emosi sesaat maupun karena mendapatkan informasi yang menyesatkan. Apalagi sampai mereka berfikir melakukan Golput.

"Mereka harus menjadi pemilih cerdas dan bermartabat supaya tidak salah pilih karena akibatnya lima tahun," tegas Sudiro.

Denny Siregar mengakui dirinya sempat apatis terhadap politik. Waktu itu, dia melihat politik sebagai sesuatu yang penuh kepalsuan. Politisi selalu bicara atas nama rakyat, untuk rakyat, tetapi untuk mengenyangkan perut sendiri dan keluarganya.

"Barulah kemudian saya mengenal Jokowi. Saya pelajari ketika beliau menjadi wali kota Solo. Inilah seseorang yang bisa menjadikan negeri ini lebih sehat. Seseorang yang tidak mengenyangkan perutnya sendiri dan keluarganya. Saya munafik kalau tidak mengatakan orang ini baik," katanya.

Selain Denny Siregar, acara yang dihadiri 1.200 undangan itu juga menghadirkan Romzi Ahmad. Direktur tiga pondok pesantren itu merupakan representasi generasi milenial.

Menurut Romzi, berpolitik itu hukumnya wajib. Ketika ada dua orang berjalan, wajib memilih salah satunya untuk menjadi pemimpin. Namun,  dia tidak memungkiri jika sekarang ini banyak anak muda yang apatis terhadap politik, karena kesan yang terlihat

"Kalau menuju politik untuk anak muda itu seperti mencuci beras, semakin keras semakin bersih hasilnya. Sekarang pilih mana, mau jadi beras bersih atau yang membusuk di gudang," katanya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya