Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Titiek Ambisi Ulangi Masa Kelam Orde Baru

(Mal/P-1)
22/11/2018 11:30
Titiek Ambisi Ulangi Masa Kelam Orde Baru
(MI/Agus Utantoro)

KETUA Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto dinilai berambisi mengu­langi masa kelam Orde Baru. Hal itu tersirat dari ucapannya yang menjanjikan akan membawa Indone-sia seperti Orde Baru jika Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terpilih.

“Kalau Mbak Titiek, enak zaman Pak Harto (Presiden Soeharto) memang enak sekali. Mau dapat proyek, mau dapat ribuan hektare, tinggal kaveling,” kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto.

Hasto menilai wajar jika Titiek ingin kembali membawa Indonesia ke zaman Orde Ba-ru. Namun, bagi Hasto, segala kekayaan negara di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto sulit dikontrol.

“Berapa kekayaan yang di-miliki keluarga Pak Harto. Jadi, enak bagi keluarga, tapi tidak enak bagi rakyat, tidak enak bagi aktivitis, tidak enak bagi media,” ujarnya.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf Arsul Sani tak sepe-nuhnya sepakat dengan pernyataan Titiek. Sebab, zaman Orde Baru kadung meninggalkan banyak cerita kelam.

“Namun, kalau yang baik-baik dari zaman Orde Baru, kan enggak semuanya buruk, kita tiru,” ucap Arsul.
Menurut Arsul, Jokowi sejati- nya meniru apa yang terjadi di Orde Baru. Misalnya, soal beasiswa pendidikan. “Dulu ada beasiswa Supersemar, sekarang ada (beasiswa) LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan),” ujarnya.

Arsul juga setuju jika yang dimaksud Titiek menghadir­kan swasembada pangan. Sebelumnya, Titiek berjanji bila pasangan Prabowo-Sandi memenangi pilpres akan kembali seperti zaman Soeharto. “Sudah cukup. Saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia,” ujar Titiek di akun Twitter-nya @Titiek Soeharto.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya