Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
DI tengah maraknya kampanye pemilihan Presiden RI, calon anggota legislatif dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini semakin gencar mengampanyekan Presiden pilihannya yakni Joko Widodo. Ia bahkan telah membranding gedung tempat cafe dan restonya berada dengan hastag #KarnaJokowi.
Caleg DPR RI tersebut adalah Karna Brata Lesmana yang merupakan caleg dari Dapil DKI Jakarta III dengan daerah pemilihan di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Ia meyakini mengampanyekan Jokowi sebagai presiden pada periode selanjutnya merupakan konsekuensi dari partai koalisi dan merupakan etika berpolitik yang baik.
“Ini konsekuensi dan etika berpolitik yang baik. Sebagai kader partai, kita harus berjalan senafas dengan partai kita bernaung yang telah memilih partai koalisi dan Capres,” kata Karna Brata Lesmana di Jakarta, Senin (19/11).
Dalam hal ini, KBL demikian ia biasa disapa, menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah ragu mengampanyekan Jokowi sebagai Capres dengan nomor urut 1 ini.
Misalnya saja ketika ia melakukan kunjungan ke daerah-daerah tempat pemilihannya, ia kerap mengatakan jika program pemerintah saat ini sudah sangat optimal dan tepat sasaran. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur merata dari Sabang sampai Merauke, jalan tol, jembatan, jalan lintas provinsi, dan sebagainya yang bentuk serta wujudnya bisa dilihat dan dirasakan bersama.
Baca juga: Ke DPP NasDem, KPK Bahas Peningkatan Kualitas Calon Pemimpin
Selain itu, ia juga tidak segan-segan membranding cafe dan restoran miliknya dengan foto Jokowi, serta membuat booth foto bergambar Jokowi yang mirip dengan yang ada di bandara.
“Bagi #SahabatKBL yang melewati jalan Thamrin sebelum bundaran Indonesia atau jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat, tentu memperhatikan bahwa sekarang ada banner biru bertuliskan #JokowiPresidenku #NasDemPartaiku di atap sebuah gedung bagian depan dan #KarnaJokowi pada bagian sampingnya.”
“Ini merupakan wujud tekad saya sebagai kader NasDem untuk memenangkan Partai NasDem di Pemilu Legislatif dan memenangkan Presiden Jokowi di pilpres satu periode lagi,” kata KBL.
Kampanye yang dilakukan KBL ini memang berbanding terbalik dengan pernyataan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Beberapa waktu lalu saat memberikan sambutan dalam pembekalan calon legislatif DPR di Hotel Sultan,
Yudhoyono (SBY) selaku ketua umum partai berlambang bintang mercy itu mengaku tidak mendapat keuntungan elektoral dari si mantan Danjen Kopassus.
Menurutnya, dalam pemilu serentak yang menyandingkan pilpres dan pileg bersamaan hanya berdampak secara elektoral terhadap partai yang memajukan kadernya sebagai calon presiden (capres).
Menurut KBL, pernyataan SBY sebagai Ketum partai politik bukanlah hal yang baik secara etika. Ia menilai SBY tidak memberikan pendidikan politik yang tepat.
"Untuk Caleg Demokrat, itu hal yang wajar bila mereka ingin bebas memilih dan sudah mendapatkan izin dari Ketum nya. Tapi untuk seorang Ketum partai politik yang sudah bergabung di satu koalisi partai politik untuk memenangkan Capres yang sudah disepakati oleh koalisi itu dan memberikan statement di publik yang bertentangan dengan kesepakatan sangatlah aneh," kata KBL. (OL-2)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved