Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
CALON presiden, Joko Widodo optimistis dirinya akan meraih suara terbanyak pada Pemilu Presiden 2019.
Pasangan Maruf Amin ini pun meyakini dirinya akan unggul di Jawa Barat, mengalahkan Prabowo Subianto yang pada Pemilu Presiden 2014 lalu meraup suara terbanyak di provinsi tersebut.
Hal ini disampaikan Joko Widodo usai bersilaturahmi dengan tim kampanye nasional dan Jawa Barat, di Bandung, Sabtu (10/11).
Pada kesempatan itu, terlihat hadir Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin, Erick Thohir; serta Tim Kampanye Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Selain itu, hadir juga petinggi partai pengusung seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding, serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Saya pikir di Jawa Barat ini kita sudah menang. Tapi menangnya tipis," katanya.
Dalam sambutan di hadapan ribuan tim kampanyenya, Joko Widodo mengaku dirinya ingin unggul telak di Jawa Barat. Sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak, kemenangan di tatar Parahyangan ini akan berkontribusi signifikan terhadap raihan angka di tingkat nasional.
"Saya ingin menangnya tebal," katanya.
Oleh karena itu, Joko Widodo meminta seluruh unsur pendukungnya terus bergerak ke masyarakat untuk menyosialisasikan keberhasilannya selama menjadi Presiden Indonesia lima tahun terakhir.
Baca juga: Ulama di Madura Pastikan Jokowi-Amin Menang
Selain itu, turunnya tim ke masyarakat ini sekaligus untuk mematahkan isu-isu negatif yang beredar tentang kinerjanya selaku presiden.
"Kalau kita bekerja keras, door to door, kita menang tebal. Oleh karena itu kita harus pandai menjelaskan kepada masyarakat, apa yang sudah kita lakukan dan jalankan," katanya.
Dia menjelaskan, selama ini pemerintahan di bawah pimpinannya mampu mencatat berbagai keberhasilan yang layak disampaikan ke masyarakat, seperti nasionalisasi hulu minyak dan gas. Mantan gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, saat ini pihaknya sudah 100% menguasai Blok Mahakam melalui Pertamina.
"Blok Mahakam sudah pikuhan tahun dipegang Prancis dan Jepang. Sejak 2016, telah saya serahkan 100% ke Pertamina," katanya.
Selain itu, menurutnya Blok Chevron dan Rokan pun telah dikuasai Pertamina setelah berpuluh-puluh tahun dikuasai Amerika Serikat.
"Freeport sudah 40-an tahun dipegang Amerika. Sekarang sudah self and purchase agreement. Betul-betul kita pegang," katanya seraya menyebut sosialisasi ini tepat untuk mematahkan tuduhan antek asing yang dialamatkan kepadanya.
Joko Widodo pun meminta timnya untuk aktif menjelaskan kepada masyarakat terkait isu agama yang sering menerpanya. Dia mengaku heran dengantudingan kriminalisasi ulama yang dialamatkan kepadanya.
"Saya tiap hari dengan ulama. Wakil presidennya KH. Maruf Amin, top paling atasnya ulama, ketua MUI. Tapi ini masih diangkat-angkat lagi. Tapi kalau bapak/ibu bisa menjelaskan secara jelas, rakyat bisa cepat menerima," katanya.
Joko Widodo pun meminta para pendukungnya untuk menyebarluaskan keberhasilan pemerintah dalam membangun infrastruktur. Menurut dia, di era pemerintahannya banyak terbangunan infrastruktur seperti jalan, bandara, dan pelabuhan.
Tak hanya itu, menurut dia pihaknya pun konsisten untuk terus mengalirkan dana desa ke daerah. Sejak 2015, jumlahnya terus bertambah dari Rp60 triliun setiap tahunnya.
"Dana desa 2015 Rp20 triliun, 2016 Rp47 triliun, 2017 Rp60 triliun, 2018 Rp60 triliun. Sudah Rp187 triliun dikocorkan," katanya.
Dia juga menyebut penyaluran dana desa ini berdampak positif terhadap aktivitas dan pergerakan masyarakat di daerah. Ada pun untuk pendidikan, menurut dia pihaknya sudah membagikan 19,2 juta Kartu Indonesia Pintar untuk warga kurang mampu.
"Penting sekali disampaikan. Kita kerja keras untuk memperbaiki, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Menurut Joko Widodo, sosialisasi keberhasilan ini pun penting agar tidak ada pihak lain yang mengklaim hasil kerja pemerintah pusat.
"Dicari siapa yang menerima Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, jangan sampai diklaim dari orang lain," katanya.
Baca juga: Istilah Genderuwo Ditujukan bagi Politisi Penjual Ketakutan
Dalam sambutannya, Ketua Tim Kampanye Jawa Barat Joko Widodo-Maruf Amin, Dedi Mulyadi meyakini pasangan yang diusungnya sudah unggul di Jawa Barat.
"Ada peningkatan elektabilitas, karena 2014 Pak Jokowi kalah," katanya.
Meski begitu, menurutnya seluruh tim dan relawan harus terus bekerja terutama untuk mengikis hoaks dan fitnah yang dialamatkan kepada Joko Widodo.
"Tinggal menghapus isu yang dikembangkan seperti PKI, tenaga kerja asing, dan isu agama," katanya.
Dedi mengaku sudah mengantongi daerah-daerah mana saja yang warganya masih kental dengan isu-isu tersebut.
"Isu ini di-counter dengan kerja-kerja memadai. Kita sudah identifikasi titik-titik di mana saja yang isu-isu itu masih kuat," katanya.
Lebih lanjut Dedi katakan, warga Jawa Barat ingin memiliki pemimpin yang tulus mengabdi.
"Orang Sunda tidak ingin dipimpin atas nama topeng. Topeng agama, topeng kemanusiaan. Lepaskan topeng, karena rakyat sudah benci dengan topeng-topeng ini," katanya.
Menurutnya, Joko Widodo merupakan jawaban atas pemimpin yang diharapkan warga termasuk di Jawa Barat.
"Yang memimpin dengan hati, ketulusan jiwa, apa adanya," kata dia. (OL-3)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved