Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pemberitaan Kampanye Pileg Minim bukan karena Capres-cawapres

Insi Nantika Jelita
08/11/2018 11:05
Pemberitaan Kampanye Pileg Minim bukan karena Capres-cawapres
(MI/Adam Dwi)

DIREKTRUR Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, menepis dugaan tidak maraknya pemberitaan kampanye calon legislatif (caleg) karena sibuk mengampanyekan calon presiden masing-masing dalam Pemilu 2019.

"Saya kira enggak ya karena para caleg itu kan pertama-tama yang mereka pikirkan dapat kursi apa enggak. Kalau mereka (caleg) fokus mengampanyekan presiden, lihat dulu itu menguntungkan mereka di dapil enggak. Jadi para caleg memikirkan dapilnya," ungkap Djayadi saat dihubungi Media Indonesia, Jakarta, Kamis (8/12).

Ia juga mengatakan para caleg ada yang diam saja di Dapil (daerah pemilih) dengan tidak mendukung salah satu calon presiden dan wakil presiden.

"Bahkan di sejumlah Dapil para caleg akan diam saja tidak mendukung capres-cawapresnya. Seorang caleg PDI Perjuangan berada di Sumatra Barat misalnya, berada di Dapil yang pro Prabowo. Akan sangat sulit mengkampanyekan Jokowi di dapilnya karena resikonya kan malah dia tidak dipilih," terangnya.

Djayadi beranggapan para caleg mengampanyekan pribadinya ketimbang mengampanyekan salah satu capres-cawapres.

"Mungkin saja dia hanya diam soal pencapresan, lebih banyak mengkampanyekan pribadinya. Jadi belum tentu bukan karena caleg itu menfokuskan pada pilpres," kata Djayadi.

 

Baca juga: Kampanye Caleg tidak Diberitakan Masif

 

Ia menilai, minimnya pemberitaan kampanye Pileg disebabkan oleh atensi media massa yang lebih banyak menyoroti kampanye capres-cawapres. Kemudian soal pembatasan kampanye di media baik cetak maupun elektronik yang dibuat aturanya oleh Komisi Pemilihan Umum.

"Pembatasan kampanye terutama di media, kampanye caleg –caleg itu lebih banyak dengan cara blusukan. Dengan berkunjung kerumah rumah, atau  mengirim tim sukses, melakukan pertemuan dengan warga. Namun tidak terliput oleh media massa secara masif," tandas Djayadi (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik