Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
CALON Presiden nomor urut 01 Joko Widodo memberikan tips bagi para calon anggota legislatif perempuan yang berasal dari Koalisi Indonesia Kerja untuk berlaga di pemilihan legislatif, yaitu berkampanye door to door.
"Saya titip ini cerita lama saja saat saya mencalonkan diri jadi wali kota pada 2005. Ibu-ibu, pada 2004, tanya yang namanya Jokowi tidak ada yang tahu, di Solo saja tidak ada yang tahu," kata Jokowi dalam Deklarasi Calon Legislatif Perempuan untuk Pemenangan Jokowi-Amin di Hotel JHL Solitare Serpong, Tangerang, Minggu (4/11).
Acara tersebut dihadiri para caleg perempuan antara lain penyanyi Krisdayanti sebagai caleg PDIP, Nurul Arifin caleg Partai Golkar, presenter Tina Talisa dan Wanda Hamidah caleg dari Partai NasDem dan ratusan caleg perempuan lainnya.
"Saya bukan siapa-siapa, karena saya mengurus ekspor, memang saya tidak pernah urusan di Solo. Kemudian Pilkada berlangsung apa yang saya lakukan? Menghadapi incumbent memang berat, tapi saya tidak pakai cara-cara lama mengumpulkan orang di lapangan, butuh uang, jadi pikiran saya, door to door, ada orang lalu salaman, salamannya gak enak ooh gak dukung ini, salaman ragu saya datang lagi," ungkap Jokowi.
Baca juga: NasDem: Upaya Pemenangan Jokowi-Amin Terus Berlanjut
Hasilnya, dalam pilkada 2005-2010, ia pun menang tipis dan meraih suara 37%, mengalahkan petahana. Jokowi lalu bercerita ia mulai membuat program kartu sehat di Solo, kartu pintar, dan membangun total 43 pasar.
"Pilkada kedua sebetulnya saya tidak mau. Saya mau balik ke dunia usaha tapi karena disuruh ya sudah mencalonkan lagi. Saya tidak mau keluar duit, tidak mau karena duitnya sudah habis di Pilkada pertama dan kedua memang tidak punya duit. Saya gak mau kampanye dengan cara mengumpulkan massa di lapangan, di daerah biayanya bisa Rp400 juta-Rp500 juta jadi saya tetap door to door," ungkap Jokowi.
Tapi kali ini perbedan dengan periode pertama, ia punya program yang dapat diceritakan kepada warga Solo.
"Dulu tidak bisa cerita apa-apa dan hanya cerita pengalaman pribadi. Tapi, setelah 5 tahun jadi wali kota, saya bisa cerita, 'Bapak ibu terima kartu sehat belum? Oh terima, sudah dimanfaatkan belum? 1-2 kali, Bapak ibu tahu itu program saya? Oh tahu Pak, kartu pintar juga, saya tahu anak-anak yang dapat kartu pintar lalu saya datangi rumahnya," jelas Jokowi.
Jokowi pun menegaskan pendekatan dari pintu ke pintu merupakan kunci karena tia tidak perlu keluar uang dan hanya keluar keringat.
"Dari pintu ke pintu adalah kunci, kita dapat dua, tidak keluar uang dan tanpa kalimat bertele-tele, tapi keringat bercucuran, karena harus berani dari pintu ke pintu, hasilnya 91% menang," cerita Jokowi disambut tepuk tangan para caleg.
Lalu saat ia mencalonkan diri sebagai gubernur DKI, ia pun tidak dikenal warga Jakarta tapi ia melakukan pendekatan yang sama dengan datang dari kampung ke kampung, dari RT ke RT.
"Saya melakukan hal yang sama dari subuh sampai subuh, karena saya tahu, dan saya juga sama tidak punya duit, dan semua orang kaget, putaran pertama menang 43%, incumbent dapat suara 32 persen. Putaran kedua sebanyak 82% suara semua partai di sana, di sini hanya 18%, tapi saya yakin karena saya turun ke bawah, saya yakin insya Allah menang akhirnya juga menang," tambah Jokowi.
Sedangkan dalam Pilpres 2019 ini, ia pun mengungkankap bahwa sebagai petahana, sudah banyak program yang terwujud dalam 5 tahun terakhir utamanya pembangunan infrastruktur seperti bandara, jalan tol, pembangkit listrik, bendungan yang tidak hanya dibangun di Jawa tapi juga di luar Jawa.
"Pembangunan infrastruktur ini bisa diceritakan, Kartu Indonesia Sehat juga sudah dibagikan sebanyak 96 juta yang tanpa iuran, Kartu Indonesia Sehat ada 19 juta, belum urusan dana desa. Kalau ini bisa dijelaskan dengan baik oleh ibu-ibu dari hati ke hati, dari pintu ke pintu pahalanya ada di ibu-ibu, dapat suara dan bisa menjadi anggota DPR dan DPRD, itu saja menurut saya kuncinya. Memang capai, memang memerlukan tenaga yang berlebih tapi itu yang harus kita lakukan," kata Jokowi (OL-2)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved