Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

KPU masih Sisir 31 Juta Data Dari Kemendagri Yang Belum Masuk DPT

Nurjiyanto
21/10/2018 12:30
KPU masih Sisir 31 Juta Data Dari Kemendagri Yang Belum Masuk DPT
(MI/PIUS ERLANGGA)

KETUA Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menuturkan pihaknya tengah menindaklanjuti semua laporan terkait pemutakhiran data Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2019. 

Pihaknya pun saat ini tengah menyisir data 31 juta pemilih yang berpotensi belum masuk DPT padahal telah melakukan perekaman KTP-el yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)

Untuk sementara, KPU telah menyisir dan menemukan 3,4 juta data yang diberikan Kemendagri yang telah masuk DPT. Arief mengatakan KPU pun akan terus melakukan penyisiran serta penyempurnaan lebih lanjut terhadap data-data yang diberikan kepada pihaknya.

"Masih ongoing proses, sebagain sudah diselesaikan. Ada 3.4 juta di DKI ada 700 ribuan, di Jabar ada 1.1 juta, nanti kita jelaskan semua," ujarnya saat ditemui di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (21/10).

Arief pun menuturkan data yang diberikan Kemendagri tersebut telah mencatumkan instrumen nama dan alamat. Ke depan, data tersebut akan terus disisir oleh pihak KPU untuk menyempurnakan data pemilih yang saat ini masih dilakukan pihaknya.

Sebelumnya Kemendagri melakukan analisis terhadap DPT yang ditetapkan KPU. Hasilnya terdapat potensi 31 juta data yang tak sinkron antara DP4 yang berjumlah 196 juta dengan DPT Hasil Perbaikan (DPTHP) I dalam negeri dan luar negeri yang berjumlah 187 juta.

Analisis tersebut menyebutkan bahwa data tersebut merupakan data masyarakat yang telah merekam KTP-el namun belum masuk DPTHP I sehingga ditemukan sekitar 160 juta data yang sinkron dengan data DP4. Dari angka tersebut pihak Kemendagri memprediksi jumlah DPT untuk pemilu 2019 ada sebanyak 191 juta. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya