Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DEKLARASI Pemilu Damai 2019 digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (16/9). Aksi itu dilaksanakan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Indonesia untuk Pemilu Damai.
Acara tersebut melibatkan tokoh-tokoh agama, ormas-ormas kemasyarakatan, ormas-ormas kepemudaan, mahasiswa, ibu-ibu majelis ta'lim dan unsur kemasyarakatan lainnya.
Kegiatan bertajuk Deklarasi Pemilu Damai 2019 itu menekankan pada harapan agar Pemilu digelar secara damai dan jauh dari perpecahan. Orasi-orasi pun disampaikan sejumlah tokoh ormas dan lintas agama.
Koordinator Aliansi Masyarakat Indonesia untuk Pemilu Damai Husny Mubarok Amir mengatakan acara itu merupakan inisiasi masyarakat untuk menyongsong kampanye pemilu yang akan dimulai 23 September 2018.
"Acara ini merupakan acara masyarakat yang diharapkan juga menginspirasi di berbagai daerah lainnya dalam memberikan edukasi pentingnya pemilu yang damai, pemilu yang berkualitas dan mencerdaskan masyarakat," kata Husny di sela-sela acara.
Menurut Husny, kampanye sebagai salah satu proses pemilu harus memberikan pencerahan dan pendidikan agar masyarakat dapat menimbang dan memilih para wakil rakyat baik di lembaga legislatif maupun presiden.
Ia mengatakan, acara ini bukanlah untuk dukung-mendukung calon presiden, oleh karena itu tidak diperbolehkan satupun atribut baik capres-cawapres maupun partai politik.
"Ini murni dari masyarakat untuk masyarakat, guna menyongsong pemilu yang damai, yang menjauhkan diri dari perpecahan bangsa. Mari kita sambut pemilu dengan senang," tutur Husny.
Diharapkannya, pemilu 2019 bisa berjalan secara damai tanpa fitnah, hoaks, dan praktik politik yang merendahkan, politik uang dan mengancam keberagaman
"Seharusnya, ini menjadi pilihan wajib dan tertinggi daripada siapa yang memenangi kontestasi itu sendiri," ujarnya.
Acara tersebut juga diakhiri dengan pelepasan balon udara yang menandakan kesepakatan bersama.
Hadir sejumlah tokoh sejumlah tokoh perwakilan lintas agama dalam deklarasi ini, di antaranya dari PB NU, Walubi, PGI, KWI, BEM dari sejumlah perguruan tinggi, dan perwakilan lainnya. Acara itu juga dimeriahkan senam pagi, penampilan marching band dan juga band musik akustik. (OL-2)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
TKLN 01 Malaysia mendesak pihak KBRI Kuala Lumpur Malaysia, KPU RI, Bawaslu RI, Kepolisian Republik Indonesia untuk segera melakukan tindakan
Tidak sulit untuk menyelesaikan dugaan kecurangan pemilu. Negara sudah memfasilitasi dengan aturan dan lembaga yang berwenang.
KPU bekerja sama dengan Kementerian Agama dalam melakukan sosialisasi kepada pemilih di tempat ibadah.
Kurangnya sosialiasi dikhawatirkan dapat meningkatkan angka golput di pemilu. Surya sangat berharap proses demokrasi bisa berjalan dengan lebih baik secara berkelanjutan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved