Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGAMAT Politik dari Indo Barometer Muhammad Qodari menuturkan adanya dukungan dari beberapa kader Partai Demokrat kepada paslon Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai bentuk sikap Demokrat yang bermain di dua kaki.
Pasalnya, dengan tidak adanya unsur dari Demokrat dalam kontestasi Pilpres saat ini membuat kekuatan partai tersebut dalam menghadapi Pilpres 2019 akan dihemat sedemikian rupa. Dengan adanya situasi itu, Qodari pun memandang Demokrat akan lebih berkonsentrasi dalam mengefektifkan kontestasi Pileg 2019.
"Ya bisa dibilang seperti itu realita politiknya, bisa dibilang dua kaki, ragu-ragu atau kurang maksimal. Karena pemilu juga serentak jadi saya kira Demokrat sedang menghemat tenaga karena tidak ada jagoannya sama sekali ya akhirnya konsentrasi utamanya untuk pemenangan Pileg," ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (11/9).
Dirinya juga memandang Demokrat sendiri terlihat tidak terlalu solid dalam mendukung Prabowo-Sandi. Hal itu didasari atas belum terakomodasinya suara dari berbagai DPP Demokrat diambah dengan adanya proses masuknya Demokrat ke koalisi Prabowo-Sandi yang tidak berjalan mulus.
"Di tingkat DPP Demokrat sendiri tidak terlalu solid dalam mendukung Prabowo-Sandi. Salah satunya karena pembentukan koalisi sendiri yang tidak berjalan mulus. Ada aspirasi dari DPP Demokrat dan SBY yang tidak terakomodasi bahkan muncul adanya istilah politik kardus," ungkapnya.
Sebelumnya, beberapa kader Demokrat mengaku mendukung Jokowi maju dalam kontestasi Pilpres 2019. Soekarwo sendiri santer dikaitkan dengan dukungan terhadap Jokowi setelah menyebutkan mayoritas suara DPP Demokrat Jawa Timur medukungan Jokowi.
Selain Soekarwo, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau yang biasa dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) santer disebutkan akan masuk kedalam struktur tim TKN setelah menyatakan mendukung Joko Widodo untuk maju dalam Pilpres 2019 beberpa bulan sebelum masa pendaftara capres-cawapres.
Gubernur NTB ini juga telah mengundurkan diri dari Partai Demokrat tak lama setelah dirinya menyatakan dukungan terhadap Jokowi.
Selain itu ada pula Wahidin Halim yang merupakan Gubernur Banten serta Lukas Enembe yang merupakan Gubernur Papua. (OL-3)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
TKLN 01 Malaysia mendesak pihak KBRI Kuala Lumpur Malaysia, KPU RI, Bawaslu RI, Kepolisian Republik Indonesia untuk segera melakukan tindakan
Tidak sulit untuk menyelesaikan dugaan kecurangan pemilu. Negara sudah memfasilitasi dengan aturan dan lembaga yang berwenang.
KPU bekerja sama dengan Kementerian Agama dalam melakukan sosialisasi kepada pemilih di tempat ibadah.
Kurangnya sosialiasi dikhawatirkan dapat meningkatkan angka golput di pemilu. Surya sangat berharap proses demokrasi bisa berjalan dengan lebih baik secara berkelanjutan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved