Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PDI-P Endus Potensi Kerugian Negara Akibat Politik Uang di Pilkada 2024

Devi Harahap
29/11/2024 14:23
PDI-P Endus Potensi Kerugian Negara Akibat Politik Uang di Pilkada 2024
Ilustrasi(Dok.Antara)

Ketua Tim Pemenangan Nasional Pilkada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Adian Napitupulu, mengungkapkan akan terjadi potensi kerugian negara akibat maraknya politik uang di Pilkada 2024. Ia mengendus politik yang digunakan untuk menumbangkan calon kepala daerah yang diusung PDIP

Menurut Adian kemenangan para rival PDIP pada Pilkada 2024 yang banyak mengerahkan bansos dan amplop akan berdampak pada mahalnya cost politik ke depan dan bisa berpotensi terjadi korupsi pada saat sudah menjabat. 

“Semua ini kan biaya yang sangat besar, yang sangat mahal. Dampaknya apa? Dampaknya nanti mereka akan mencari penggantinya kemungkinan besar kalau tidak dari APBN, ya dari APBD,” kata Adian dalam keterangan tertulis pada Jumat (29/11). 

Wasekjen PDIP ini juga mencurigai pada tahun depan, akan banyak anggaran negara dan daerah yang tersedot untuk mengganti biaya politik yang sangat tinggi. Menurutnya, ini terjadi akibat permainan-permainan bansos, amplop dan sebagainya dalam Pilkada 2024. Kondisi ini terjadi pada saat yang sama ketik pajak naik 12 persen. 

“Pada saat yang sama juga kemudian kita mencicil hutang dan bunganya lah Rp400 triliun. Sementara kita cuma mampu meminjam Rp450 triliun. Nah semua akumulasi ini akan bermuara di tahun 2025 dan 2026. Itu akan secara merata dirasakan rakyat kita,” tuturnya. 

Atas dasar itu, Adian memandang Pilkada ke depan harus dilakukan evaluasi agar tidak menghadirkan masalah baru. Sebab menurutnya, ajang demokrasi yang diharapkan rakyat bukan mendatangkan beban demokrasi melainkan solusi. 

“Artinya bahwa pemilu yang tadinya harus menjadi jalan keluar bagi rakyat, pada berikutnya ketika dilakukan dengan salah itu menjadi masalah baru, yang berkesinambungan pada rakyat,” pungkasnya. (DEV/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya