Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SURVEI terbaru Media Survei Nasional (Median), menemukan masih sangat ketatnya persaingan di antara tiga paslon yang berkompetisi di Pilkada Kabupaten Bandung Barat.
"Berdasarkan survei yang kami lakukan, tingkat elektabilitas tiga pasangan calon (paslon) teratas, masih cukup ketat," kata Peneliti Median, Ade Irfan, dalam keterangannya, Rabu (16/10).
Perbedaan elektabilitas antara Hengki Kurniawan-Ade Sudrajat, Didik Agus Triwiyono-Gilang Dirga, dan Jeje Rithie Ismail-Asep Ismail, masing-masing masih sangat tipis, bahkan menurut Ade, di bawah margin of error 3,39%. Sehingga sulit diprediksi siapa yang bakal unggul.
"Elektabilitas Hengki Kurniawan-Ade Sudrajat Usman tercatat 24,6%, disusul Didik Agus Triwiyono-Gilang Dirga Dirgahari 22,5%, dan Jeje Rithie Ismail-Asep Ismail 20,4%. Dengan margin of error 3,39%, secara real sulit menentukan siapa yang mutlak unggul," terangnya.
Masih sulitnya diprediksi, siapa pemenang Pilkada Bandung Barat itu, menurut Ade juga disebabkan masih dinamisnya pilihan warga terhadap masing-masing paslon sehingga masih memungkinkan untuk berubah.
"Persaingan Pilkada Bandung Barat masih sangat dinamis, karena hanya 45,7% yang sudah yakin dengan pilihannya sementara 38,7% pemilih masih mungkin berubah pilihan," katanya.
Survei ini dilakukan pada rentang waktu 3-10 Oktober 2024, kepada 800 responden warga Bandung Barat yang memiliki hak pilih. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. (N-2)
Faktor pertama kenaikan PBB adalah semakin tidak terbendungnya pola politik transaksional dan politik berbiaya tinggi dalam Pilkada langsung.
Selama Pilkada 2024, TVRI menayangkan sebanyak 439 debat mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
SEKJEN Partai Gerindra Sugiono merespons usulan gubernur dipilih oleh pemerintah pusat.
KOMITE Pemilih Indonesia (Tepi Indonesia) menolak wacana pengembalian sistem pemilihan kepala daerah atau pilkada dari pemilihan langsung oleh rakyat menjadi pemilihan oleh DPRD
Titi Anggraini menyebut pilkada lewat DPRD tidak relevan lagi membedakan rezim Pilkada dan Pemilu setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi atau MK
KETUA Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya jauh lebih dulu mengusulkan agar bupati dan walikota dipilih oleh DPRD
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved