Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
FUNGSIONARIS Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Yogi Nofrizal menilai mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil cenderung lebih bisa diterima oleh parpol karena kebetulan telah lama bergabung dengan Golkar.
Hal itu disampaikan Yogi merespons terpentalnya nama eks Gubernur DKI Anies Baswedan dari bursa kandidasi usungan calon gubernur (cagub) Jakarta yang kemudian memunculkan sejumlah spekulasi liar publik. Salah satunya soal adanya ancaman kasus hukum dari penguasa terhadap partai yang berani mencoba-coba akan mengusung Anies di Pilkada Jakarta.
Sebelumnya, Anies Baswedan dalam tayangan video Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pilkada 2024 yang diunggah pada Jumat (20/8), mengutarakan bahwa hampir tidak ada partai politik yang tidak tersandera oleh kekuasaan hari ini.
Baca juga : Klaim Ridwan Kamil Paling Siap Pilgub Jakarta, Airlangga Sebut Anies Cuma Gerak Saja
Pada video itu, Anies awalnya bicara soal peluang dirinya untuk bergabung dengan partai politik. Ia juga menyatakan tekanan kekuasaan terhadap partai yang berani mengusung atau mencalonkan dirinya adalah suatu hal yang nyata.
Pernyataan itu kemudian menuai ragam tanggapan dari publik. "Jika kecewa karena gagal dapatkan tiket usungan parpol, janganlah salah-salahkan kekuasaan. Jika memang jantan dan berani mempertaruhkan gagasan, Mas Anies sebaiknya bergabung dengan partai politik,” ujarnya Senin (2/9).
Pun jika ingin tetap memperjuangkan narasi perubahan, terang dia, Anies Baswedan sebaiknya mengikuti jejak langkah Ridwan Kamil. “Saya yakin, kepemimpinan orang sekaliber Mas Anies akan lebih matang jika diasah lewat partai politik. Lewat Parpol narasi perubahan masih tetap bisa kita perjuangkan,” kata dia.
Baca juga : Anies Baswedan Enggan Berkomentar Mengenai Potensi Lawan Politiknya di Pilgub Jakarta 2024
Menurut Yogi, parpol punya sistem kaderisasi yang unik. "Soal partai-partai yang dianggap tersandera, saya kira itu hanya narasi yang Mas Anies apungkan ke publik saja. Bagi saya fenomena itu malah mengindikasikan bahwa parpol ingin kembali menguatkan kelembagaan partai.”
Tokoh muda asal Sumatra Barat ini menilai kemunculan Anies Baswedan di pentas politik Indonesia memang cukup fenomenal. Anies adalah satu-satunya cendikiawan muda Indonesia yang memiliki daya tarik politik tersendiri.
Sosok ini harus diakui sempat menjadi figur politisi yang sangat seksi bagi partai-partai politik. Dengan mengapungkan nama Anies pada pilpres lalu, beberapa parpol jelas menikmati coat tail yang tidak sedikit.
Baca juga : Pengamat: Pilkada Jakarta Tanpa Anies Tetap Seru
“Ketertarikan parpol terhadap Anies Basweedan sejak beberapa tahun belakangan, secara tidak disadari membuat beberapa parpol mengabaikan jenjang kaderisasi parpol yang seharusnya berjenjang dan terstruktur. Kaderisasi internal sempat putus. Dengan kenyataan itu, jangan salahkan juga jika saat ini parpol lebih mengutamakan kader struktural untuk diusung,” tandasnya.
Saat ini, Ridwan Kamil telah sah diusung oleh gabungan parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) di panggung Pilkada Jakarta 2024. Emil, sapaan Ridwan Kamil, berpasangan dengan Suswono, kader PKS. (J-2)
Status bebas bersyarat sampai 2029 yang diputuskan akan menghambat Setnov untuk beraktivitas.
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Tidak ada alasan mendesak untuk menggelar Munaslub. Kepemimpinan Bahlil dinilai masih mumpuni.
Golkar merespons usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tentang pilkada tak langsung seperti gubernur ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat.
Sarmuji mengatakan Golkar sejatinya terbuka bagi siapapun untuk menjadi kader. Terlebih untuk kepala negara yang telah menjabat sebelumnya.
Dia menjelaskan bahwa candaan itu muncul karena keduanya memiliki hubungan dekat sebagai sahabat sejak sama-sama aktif di satu organisasi saat menjadi aktivis.
Namun, dia baru mendapatkan informasi paling lambat keluar pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, selebgram Lisa Mariana, dan anak berinisial CA telah menjalani tes DNA di Bareskrim Polri, Jakarta. Hasil tes akan keluar dalam waktu 5 hingga 10 hari.
Ridwan Kamil melaporkan Lisa ke Bareskrim Polri dengan dugaan pelanggaran UU ITE
Pengambilan sampel darah dan air liur terhadap Ridwan Kamil, Lisa Mariana, dan anak CA dilakukan oleh tim Pusdokkes Polri
Ridwan Kamil, mengaku sebagai pihak yang berinisiatif meminta dilakukan tes DNA untuk memastikan status ayah biologis dari CA, anak selebgram Lisa Mariana.
Ridwan Kamil, tidak dipertemukan dengan selebgram Lisa Mariana dan anaknya, CA, saat menjalani tes DNA di Gedung Bareskrim Polri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved